Saya akan menjawab terlebih dahulu pertanyaan ini : Bagaimana ciri-ciri postingan atau komentar yang bisa menggambarkan arah pemikiran mereka sampai saya bisa menyimpulkan bahwa mereka ini simpatisan atau pendukung ?
Saya sampaikan sekali lagi, saya akan fokus pada simpatisan dan pendukung karena banyaknya simpatisan dan pendukung ‘eksperimen menghidupkan jihad’ pada saat itu bagi saya sangat menentukan apakah saya akan tetap melanjutkan ataukah menghentikan ‘eksperimen menghidupkan jihad’ yang telah saya lakukan sebelumnya.
Ciri postingan dan komentar para simpatisan :
- Memposting berita-berita tentang aksi yang dilakukan oleh mujahidin di luar negeri baik yang bersumber dari situs semacam Arrahmah.com maupun dari media umum yang disertai caption kata-kata yang khas, seperti :
Misalnya pada berita tentang bom pinggir jalan mujahidin Iraq yang berhasil menghancurkan sebuah Humvee bermuatan penuh personel tentara Amerika, maka caption-nya biasanya adalah : “Allahu Akbar…! Semoga Allah memenangkan mujahidin” ; “ Allaahu Akbar…! Semoga Allah hancurkan tentara Amerika”; DLL.
- Memposting kutipan perkataan Syaikh Usamah, Ustadz Mukhlas, Imam Samudra, Amrozy, dll atau memposting berita-berita tentang mereka dengan caption : Semoga Allah Ta’ala menjaganya, atau semoga Allah SWT menerimanya sebagai syuhada , atau kalimat-kalimat bernada pujian kepada mereka.
- Ketika mengomentari postingan orang lain sebagaimana poin 1 dan 2, biasanya kalimatnya berupa kalimat persetujuan, pujian, dan harapan agar apa yang telah mereka kerjakan itu bisa mendatangkan perubahan positif bagi ummat.
Ciri postingan dan komentar para pendukung adalah :
Selain memposting dan berkomentar sebagaimana postingan dan komentar para simpatisan, mereka juga biasanya memposting video atau berita-berita jihad dan mujahidin yang bersumber dari rilisan-rilisan di forum jihad. Hal ini sudah cukup membedakan mereka dengan para simpatisan.
Lalu jika mereka berkomentar, maka komentarnya bernada ajakan untuk meniru atau keinginan untuk meniru apa yang dilakukan oleh para mujahidin di luar sana. Dalam komentar-komentarnya mereka juga mencela para penguasa negeri ini, mencela sistemnya, mengutuk tindakan aparat negara terhadap para mujahidin, menyebut para penguasa negeri ini sebagai thaghut, dsb.
Lebih lanjut, mereka juga memuji setiap ada aksi ‘eksperimen menghidupkan jihad’ di Indonesia dan selalu membelanya dalam setiap diskusi atau perdebatan seputar aksi-aksi tersebut. Sedangkan para simpatisan biasanya ketika memasuki ranah diskusi atau perdebatan cenderung bersifat pasif, seperti dengan berkomentar :” Wallahu a’lam, para pelaku itu lebih tahu dengan apa yang mereka lakukan”.
Bagaimana dengan nama-nama akun media sosial mereka ? Apakah ada ciri-ciri khusus ?
Meskipun tak dapat dipungkiri banyak yang menggunakan nama-nama akun yang keren, tetapi itu bukan salah satu ciri khusus bahwa pemilik akun adalah simpatisan atau pendukung. Banyak yang akunnya pakai kata “mujahidah, mujahid, jihad, akhwat, ikhwan,dll” tetapi ternyata adalah para aktivis HTI atau PKS. Jadi, isi postingan atau komentarlah yang dapat dinilai.
Itulah beberapa ciri yang bisa menjadi indikasi awal arah pemikiran seseorang di media sosial yang bisa ditemukan dalam postingan atau komentar-komentar mereka. Selanjutnya saya akan mengamati konsistensi pemikiran mereka dalam setiap komentar-komentar dan postingan mereka serta mempererat hubungan dengan saling berbalas komentar.
Begitulah cara saya menemukan teman baru yang sepemikiran di dunia online dan saya sangat menyukai aktivitas menemukan teman baru di dunia online ini. Dulu, salah seorang guru saya pernah berpesan : lakukanlah apa yang kamu sukai, niscaya suatu saat kamu akan memperoleh manfaat dari apa yang kamu lakukan itu. Jadi, saat itu saya hanya mencoba mengikuti petuah guru saya itu, siapa tahu akan bermanfaat pada suatu saat nanti.
(Bersambung, In sya Allah)
Komentar