Aksi heroik para pahlawan ini, mengingatkan saya dengan beberapa pahlawan terorisme lainnya yang rela mengorbankan nyawa mereka agar tidak semakin banyak korban berjatuhan. Tentu, selain mereka juga ada banyak. Semoga Tuhan membalas kebaikan mereka semua.
- Aloysius Bayu, Yeyasa dan Giri Catur Sungkowo - Bom Surabaya (13 Mei 2020)
Aloysius Bayu, satpam di gereja Katolik Paroki Santa Maria Tak Bercela meninggal akibat bom yang meledak dari dua bomber berkendara motor, setelah mereka memaksa masuk halaman gereja. Kedua, Yesaya seorang satpam Gereja Kristen Indonesia (GKI) di Jalan Diponegoro terluka parah akibat ledakan bom sabuk ketika mencegah seorang wanita dengan dua anak kecil yang memakai sabuk peledak. Ketiga, Giri Catur Sungkowo meninggal 5 hari setelah kejadian akibat luka bakar parah yang mencapai 80 persen setelah berupaya menghadang bom mobil milik Dita Oepriarto
Para Satpam gereja yang bertugas mengamankan dan menjaga gereja, agar para jemaat tetap bisa beribadah dengan aman, menjalankan tugasnya dengan baik. Mereka rela berdiri di garda terdepan dan mengorbankan nyawa mereka agar tak banyak korban berjatuhan
- Abdul Aziz - Teror di Masjid Christchurch New Zealand (Maret 2019)
Abdul Aziz, salah seorang jama'ah masjid Christchurch memberanikan diri keluar dari masjid untuk menjauhkan si teroris Supremasi Kulit putih, Brenton Tarrant dari kawasan masjid. Brenton akhirnya kabur melarikan diri setelah Aziz melemparkan senjata kosong milik Brenton ke kaca mobil Brenton.
- Sejumlah Orang saat Penusukan di London Bridge (November 2019)
Beberapa orang dari program learning together dan pejalan kaki yang sedang melewati jembatan London, bahu-membahu dalam upaya melumpuhkan Usman Khan(teroris) yang telah melakukan penusukan terhadap beberapa pejalan kaki yang mengakibatkan dua orang meninggal dan tiga orang terluka.
Diantara pahlawan ini, ada yang menggunakan Gading Narwhall (dari Balai Fishmongers), alat pemadam api, dan menginjak tangan usman agar pisau tersebut lepas dari tangan usman. Beberapa saat kemudian, polisi datang dan menembak mati Usman Khan.
- Muhammad Yunus - Teror di kawasan Sarinah, Thamrin (14 Januari 2016)
Muhammad Yunus, driver GoJek berlari mendekati dan menyelamatkan seorang gadis yang terluka akibat ledakan di pos polisi,dan membawanya ke tempat aman.
Kemudian, AKBP Untung Sangaji, Ipda Tamat Suryani, dan AKBP Dedy Tabrani terlibat baku tembak dengan para teroris yang juga memegang bahan peledak. Para polisi, tanpa menggunakan rompi anti peluru terus menembaki pelaku sampai benar-benar lumpuh, dan bom yang dipegang teroris tidak meledak di tempat lain.
- Alek Skarlatos, Anthony Sadler, dan Stone - Terror di kereta api cepat Thalys dari Amsterdam menuju Paris ( 21 Agustus 2015)
Tiga sekawan asal Amerika Serikat yang sedang liburan ke Eropa yaitu Alek Skarlatos, Anthony Sadler, dan Stone harus menghadapi serangan teroris di dalam kereta berisi 500an penumpang. Alek berhasil merebut senjata dari Ayoub El Khazzani yang membawa senjata Kalashnikov, pistol, dan amunisi lainnya. Alek berjibaku sekuat tenaga, dan memukul kepala Ayoub dengan moncong senjata tersebut. Anthony Sadler menenangkan penumpang dan membantu menahan Ayoub. "Kami bertiga memukul orang itu," kata Sadler.
Sedangkan Stone adalah yang pertama kali kontak dengan Ayoub, bahkan ia mendapat luka di kepala dan leher. Stone hampir saja kehilangan jempolnya. Meskupin begitu, Stone membantu seorang penumpang yang mengalami pendarahan akibat sayatan di tenggorokannya. Pemerintah Prancis memberikan medali penghargaan kepada tiga sekawan ini atas keberanian dan tindakan cepat mereka.
- Recep Tayyip Gultekin, Mikail Ozen, dan Osama Joda - Teror di Vienna, Austria ( 2 November 2020)
Dua warga Austria keturunan Turki dan seorang laki-laki asal Palestina berhasil menyelamatkan seorang perwira polisi yang terluka dan dua orang wanita dari aksi penembakan brutal. Mereka adalah Recep Tayyip Gultekin, Mikail Ozen, dan Osama Joda (Palestina).
Gultekin sempat tertembak di kaki ketika menyelamatkan dua orang wanita. Kemudian, Mereka bertiga bahu-membahu membawa perwira polisi yang terluka ke ambulans terdekat. Sebelumnya, Osama sempat menarik si perwira polisi untuk bersembunyi di balik balok beton dan mencoba menghentikan pendarahan si perwira.
Hal-hal diatas merupakan contoh implemantasi dari Surat Al-Maidah ayat 32, bahwa “Siapa yang menyelamatkan satu jiwa, maka sama seperti menyelamatkan seluruh manusia”. Tanpa peralatan lengkap, senjata khusus, rompi anti peluru, dll. Dengan sigap, cepat, tak pedulikan luka yang menimpa mereka, dan tanpa takut, mereka maju menghadapi para teroris untuk menyelamatkan saudara-saudara mereka.
Komentar