Tim Idensos Jateng Sentuh Mantan Napiter dengan Humanis

News

by Eka Setiawan

Unit Identifikasi dan Sosialisasi (Idensos) Detasemen Khusus (Densus) 88/Antiteror Satuan Tugas Wilayah Jawa Tengah terus bergerak memberikan pendampingan dan pelayanan terhadap mereka yang berurusan dengan kasus terorisme di wilayah hukumnya.

Teranyar, tim Idensos bergerak untuk memberikan pendampingan dan pelayanan kepada Ahmad Supriyanto alias Cikal, seorang mantan narapidana terorisme (napiter) yang tinggal di Desa Kagok, Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal. Pria yang saat ini berusia 39 tahun itu divonis 6 tahun penjara dan baru bebas pada 12 Januari 2022 lalu. Dia bebas lebih cepat setelah menerima remisi dan tercatat sudah ikrar setia Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Tim sempat menyambangi kediamannya pada Minggu 15 Mei 2022. Saat itu Ahmad Supriyanto menyampaikan bahwa dirinya hendak melangsungkan pernikahan dengan pujaan hatinya. Membutuhkan beberapa dokumen, seperti KTP dan KK. Selain itu, dia juga menyampaikan membutuhkan SIM, baik SIM A, B maupun C.

“Biasanya bawa truk (nyopir), dokumen yang saya punya hanya surat bebas dari Lapas,” kata Ahmad Supriyanto ketika itu.

Kanit Idensos Jawa Tengah (paling kanan) menyambangi Ahmad Supriyanto (sampingnya) dan keluarganya di Kabupaten Tegal, Minggu 15 Mei 2022.

Tim merespons cepat, berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk tim Idensos Jawa Timur, akhirnya KTP dan KK sudah ada di tangan Ahmad Supriyanto.

Begitupun dengan SIM. Tim kembali menyambangi Kabupaten Tegal, berkoordinasi dengan Polres Tegal. Pada Senin dan Selasa (23 dan 24 Mei 2022) kebutuhan SIM Ahmad Supriyanto sudah bisa terpenuhi.

Kepala Unit Idensos Densus 88/AT Satgaswil Jawa Tengah, AKBP. Bambang Prasetyanto, menyebut pihaknya berkolaborasi dengan ruangobrol.id di bawah Kreasi Prasasti Perdamaian (KPP) untuk hal-hal seperti ini.

“Dalam melihat, mendengar dan memberikan rasa pelayanannya dan memberikan harapan eks napiter untuk jadi insan mandiri, insan NKRI yang bermartabat dalam mendukung upaya deradikalisasi,” katanya, Selasa.

Pihaknya, sebut Kanit Idensos Jateng, memang punya tugas memberikan pelayanan dari seseorang mulai ditangkap hingga bebas dari penjara. Pun kepada anggota keluarga mereka juga diberi perhatian. Menyentuh mereka dengan humanis agar tidak lagi tergelincir di lingkaran radikalisme terorisme. Ini juga yang diberikan kepada Ahmad Supriyanto.

“Sebagai motivasi untuk masa depan, sesuai cita-citanya jadi sopir taksi online. Tentunya kami melihat aspek sosial, ekonomi dan aspek psikologi,” kata Kanit Idensos Jateng.

Contoh lain kolaborasi dengan ruangobrol.id, sebutnya, adalah penyiapan masyarakat, unsur RT/RW hingga desa ataupun kelurahan untuk menyambut warganya yang akan bebas dari penjara karena kasus terorisme. Peran aktif masyarakat, lingkungan, sangat dibutuhkan untuk bersama-sama melakukan upaya pencegahan “virus” radikalisme terorisme.

Komentar

Tulis Komentar