Uang Makan Napi Rp20ribu Per Hari Sudah Layak? 

Other

by Eka Setiawan

Uang makan bagi warga binaan pemasyarakatan (WBP) alias narapidana (napi) di Jawa Tengah hanya berkisar Rp19ribu hingga Rp20ribu per hari. Artinya total itu dibagi 3 untuk napi bisa makan 3 kali sehari.

Hal itu diungkapkan Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Jawa Tengah, Marasidin Siregar, ketika ditemui di kantornya, pada Kamis (18/7/2019).

Dengan nominal itu, untuk sekali makan, satu napi hanya dijatah tak sampai Rp7ribu. Jumlah ini jauh lebih kecil di banding ketika penahanan di instansi lainnya. Marasidin menyebut, untuk di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) besarannya Rp75ribu per hari, di Badan Narkotika Nasional (BNN) Rp35ribu per hari, sementara untuk para tahanan terorisme di Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Rp45ribu per hari.

Dia ingin ada kajian ulang mengenai besaran uang makan untuk para napi dipenjara. Sebabnya tentu saja agar napi bisa makan memenuhi standar gizi.

Di Jawa Tengah sendiri ada 44 UPT Pemasyarakatan, terinci berstatus lembaga pemasyarakatan (lapas) maupun rumah tahanan negara (rutan). Per hari Minggu 28 Juli 2019 kemarin, totalnya 13.670, terinci 10.632 berstatus narapidana dan 3.038 berstatus tahanan.

Padahal, kapasitas total 44 UPT Pemasyarakatan di Jawa Tengah, hanya 8.197. Artinya ketika dihuni sampai 13.670 orang, ada overkapasitas hunian mencapai 167 persen.

Dengan jumlah napi dan tahanan sebanyak itu, tidak sebanding dengan jumlah petugas yang ada.

Artinya, sudah ada kerawanan di sana, fungsi pembinaan kepada para narapidana, termasuk narapidana terorisme, akan tidak maksimal. Persoalan itu bisa jadi makin bertambah dengan adanya fakta minimnya jatah makan bagi para napi.

Marasidin Siregar mengakui, untuk bisa total menjalankan fungsi pemasyarakatan sebagai tempat membina mereka yang pernah melakukan salah, tidak bisa sendirian. Hasilnya tak akan maksimal.

Perlu peran serta masyarakat, tokoh agama, maupun organisasi-organisasi lainnya, untuk bersama-sama ikut andil, berpartisipasi aktif, menyelesaikan persoalan ini.

 

FOTO EKA SETIAWAN

Penyeberangan menuju Pulau Nusa Kambangan di Cilacap, tempat penjara-penjara dengan keamanan tinggi di Indonesia.

Komentar

Tulis Komentar