#mandirierror, Seberapa Aman Uang Digital Kita?

Other

by Rosyid Nurul Hakiim

Seberapa tergantungnya kita dengan transakasi digital?

Seberapa sering kita menggunakan uang digital untuk membeli atau membayar sesuatu?

Error yang terjadi pada Bank Mandiri beberapa hari ini mungkin dapat menjadi ukuran untuk menjawab dua pertanyaan di atas. Kesalahan sistem dalam pemindahan data itu mengakibatkan kesulitan transaksi pada banyak nasabah, terutama pada transaksi yang bersifat digital. Seperti melalui mesin EDC atau e-banking.

Kejadian ini kemudian menjadi trending di pemberitaan dan media sosial. Twitter menempatkan #mandirierror pada 5 besar percakapan trending di Indonesia. Apalagi dengan adanya hembusan isu bahwa saldo nasabah berkurang akibat kesalahan sistem tersebut. Netizen pun ramai-ramai berkicau.

Lalu seberapa besar efeknya pada kita? Hal tersebut tampaknya bergantung pada seberapa sering kita menggunakan dana di bank yang sedang bermasalah tersebut untuk melakukan transaksi digital. Atau seberapa besar saldo yang tersisa di dalam rekening.

Kekacauan yang terjadi pada sistem internal bank mandiri ini justru mengingatkan pada film Die Hard 4: Live Free or Die Hard. Film yang muncul di tahun 2007 ini di mainkan sangat baik oleh Bruce Willis, seperti pada 3 film Die Hard yang lain sebelum ini. Meskipun ketika itu mantan suami Demi Moore ini sudah terbilang tua.

Diceritakan, Amerika sedang diguncang oleh kepanikan. Server utama mereka disabotase teroris digital. Hasilnya, semua hal yang berkaitan dengan sambungan digital dapat dikuasai. Termasuk soal deretan angka di layar komputer yang merepresentasikan jumlah saldo pada rekening seseorang. Dengan hanya menambahkan atau mengurangkan satu digit saja, segalanya menjadi berubah signifikan, termasuk hidup pemilik rekening itu. Apalagi membuat rekening menjadi kosong.

Ketika menonton film ini di tahun 2007 silam, kengeriannya memang sudah terasa. Bagaimana sebuah negara bisa setengah lumpuh saat sistem operasi digitalnya dikuasai teroris. Bahkan, tanpa menggunakan bom, para teroris ini berhasil meledakkan Gedung Putih dan membuat kepanikan dimana-mana. Ya, mereka melakukan ini dengan editan video dan disebarkan secara digital dengan membajak jaringan televisi.

Namun, jika dihubungkan dengan kondisi masyarakat saat ini, kengeriannya bisa menjadi jauh lebih besar. 12 tahun sejak film itu beredar, masyarakat di seluruh dunia justru mulai bergesar ke bentuk finansial digital atau yang lebih keren disebut cashless society. Transaksi dibuat mudah dengan hanya selembar kartu plastik saja. Lebih canggihnya, telepon pintar yang selalu dalam genggaman kita juga sudah menjadi alat untuk bertransaksi.

Hidup memang menjadi mudah. Namun, kesalahan sistem pada Bank Mandiri ini saja sudah menjadi perbincangan banyak orang. Bahkan mungkin menimbulkan kepanikan. Bagaimana jika kesalahan sistem yang terjadi tidak hanya sekedar itu saja?

Keuangan digital memang menjadi salah satu temuan yang memudahkan hidup kita. Meskipun demikian, kita sewajarnya harus tetap mawas diri dengan tidak mudah membuka email spam, tidak menggunakan password yang mudah pada akun keuangan, dan tetap menyimpan uang tunai. Karena, siapa yang tahu bahwa ada orang yang meretas akun keuangan kita? Atau cyber terrorist mulai melakukan aksinya.

 

 

 

 

 

Komentar

Tulis Komentar