Apa Sih Isi Deal of the Century yang Ditolak Palestina?

Other

by Rosyid Nurul Hakiim

Beberapa hari yang lalu, Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Zuhair Al Shun menyatakan penolakannya terhadap konferensi internasional yang diadakan di Manama, Bahrain 25-26 Juni 2019. Terutama soal isi dari konferensi gagasan Amerika Serikat itu yang membahas tentang solusi perdamaian Israel-Palestina.

Penolakan tersebut merupakan sikap resmi dari Pemerintahan Palestina menanggapi tawaran yang sudah digodok pemerintahan Trump sejak lama. Proposal yang berjudul Peace to Prosperity itu dikembangkan oleh tim yang dipimpin Penasihat Senior Presiden sekaligus menantu Trump, Jared Kushner, sejak Trump memasuki Gedung Putih.

Sempat ditunda peluncurannya karena pemilihan umum di Israel, proposal tersebut justru hanya berakhir penolakan. Salah satu alasan mendasarnya adalah, proposal tersebut terlalu fokus pada ekonomi dan tidak sensitif secara politis. Hal ini tentu saja mengkhianati perjuangan Palestina terhadap wilayah-wilayahnya yang terus menerus dicaplok oleh Israel.

Apakah isi dari tawaran solusi yang juga disebut sebagai, Deal of the Century (Kesepakatan Abad ini), itu?

Berikut gambaran dari isi tawaran yang nilainya bisa sampai USD50 milliar tersebut.

  1. Peace of Prosperity bertujuan memberdayakan masyarakat Palestina dan membangun kemakmurannya melalui tiga pilar utama, yaitu ekonomi, masyarakat, dan pemerintahan.

  2. Proposal ini berupa tawaran investasi bernilai USD50 miliar yang akan digunakan untuk mengambangkan ekonomi dan infrastruktur. Namun, belum diketahui pihak mana yang ingin berkontribusi untuk memberikan dana sebesar itu.

  3. Dari sisi ekonomi, tawaran ini akan membuka West Bank dan Gaza untuk pasar regional dan global, membangun infrastruktur yang esensial, mendorong perkembangan sektor swasta, dan memperkuat pertumbuhan di sisi regional yang meliputi negara Mesir, Jordan, Israel, dan Lebanon.

  4. Investasi akan dikucurkan untuk membangun infrastruktur yang memungkinan dibukanya West Bank dan Gaza dan berintegrasi dengan negara tetangganya. Sehingga diharapkan mampu meningkatkan ekonomi dan daya saing dari produk-produk Palestina. Pembangunan infrastruktur juga akan memudahkan system transportasi dan pengiriman.

  5. Pada upaya pemberdayaan masyarakat Palestina, tawaran yang justru sudah mlempem bahkan sebelum diluncurkan itu akan fokus pada kemajuan kualitas pendidikan, penguatan program pengembangan lapangan kerja, mentransformasi pelayanan kesehatan, dan peningkatan kualitas hidup.

  6. Kemudian pada sisi pemerintahan, tawaran ini mengusulkan transformasi iklim bisnis, membangun institusi yang mampu membantu pelayanan terhadap masyarakat, dan peningkatan kualitas operasional pemerintah.

  7. Program yang dijalankan dalam kerangka waktu selama 10 tahun ini tidak membahas sama sekali soal resolusi dari wilayah-wilayah Palestina yang dicaplok oleh Israel atau soal para pengungsi yang ada tersebar di perbatasan.


 

 

Komentar

Tulis Komentar