Menangis adalah luapan emosi naluriyah yang wajar dilakukan oleh tiap manusia. Namun selama ini, menangis selalu identik dilakukan oleh perempuan yang berperasaan lembut.
Boleh jadi, karena memang perempuan yang lebih sering terlihat meneteskan air mata di banding laki-laki pada umumnya.
Stereotip cengeng apabila laki-laki menangis nampaknya sangat tidak relevan dengan sifat lahiriyah yang dimilikinya sebagai manusia. Meskipun begitu, memang tidak bisa dipungkiri bahwa terdapat perbedaan antara perempuan dan laki-laki ketika menangis.
Laki-laki memang lebih kuat menahan dirinya untuk tidak meneteskan air mata. Maka dari itu, ketika kita melihat laki-laki yang sedang menangis, artinya mereka sedang meluapkan emosi yang terdalam yang sudah tidak bisa dipendamnya.
Bagi seorang laki-laki, menangis juga sebagai bentuk ungkapan akan sesuatu hal yang sulit untuk dikatakan dengan bahasa lisan.
Saat kata-kata sulit terucap, air mata akan berbicara. Laki-laki juga bisa kesulitan untuk mengungkapkan apa yang ia rasakan. Alih-alih, rasa itu terkadang berubah menjadi air mata. Baik saat sedang dalam kondisi sedih atau saat bahagia.
Karenanya, muncul sebuah anggapan bahwa air mata seorang laki-laki adalah tanda cinta dan ketulusan. Sebab setiap tetesan yang mengalir adalah bukti kejujuran apa adanya, tanpa dibuat-buat.
Barangkali, kondisi inilah yang kita saksikan pada diri Bapak Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), mantan Presiden RI yang kini sedang diliputi duka atas kepergian istrinya yang tercinta untuk selamanya.
Ibu Ani Yudhoyono menghembuskan nafas terakhirnya pada Sabtu (1/6/2019) pukul 11.50 waktu setempat di National University Hospital Singapura akibat penyakit kanker darah yang dideritanya.
Sejak saat itu, Bapak SBY selalu lekat berada di sampingnya. Mendampinginya setiap saat hingga ajal datang menghampiri sang istri tercinta.
Cintanya yang tulus pada sang istri, mampu meluluhkan jiwa tentaranya. Ia jatuh tersungkur pada tangis kesedihan yang dalam, yang barangkali hanya dirinya yang mampu merasakan betapa beratnya menerima kenyataan.
Mungkin tangisan ini adalah bahasa cinta yang sesungguhnya, cinta seorang suami yang begitu tulus menyayanginya.
“Ini air mata cintaku,” bisiknya lirih sebelum istri tercintanya pergi meninggalkan dirinya untuk selamanya.
Selamat jalan Ibu Ani Yudhoyono, turut merasakan duka cita mendalam bersama keluarga yang ditinggalkan.
Terimakasih untuk semua sumbangsih terbaik yang Ibu Ani berikan bagi bangsa dan negara.
Link foto: https://www.brilio.net/serius/8-momen-romantis-sby-saat-dampingi-ani-yudhoyono-sakit-bikin-haru-190308r.html
SBY: Ini Air Mata Cintaku
Otherby Kharis Hadirin 2 Juni 2019 9:51 WIB
Komentar