Colombo, ibu kota Sri Lanka, barangkali tak satu pun pernah menduga akan diguncang oleh serangkain bom bunuh diri di tengah masyarakatnya yang sedang melaksanakan ibadah Paskah Minggu (21/4/2019) pagi.
Tercatat ada 3 gereja yang saat kejadian sedang penuh oleh jemaat, termasuk 3 hotel mewah yang berada di pusat kota tersebut menjadi target serangan bom. Ketiga hotel tersebut adalah The Kingsbury, Shangri-La, dan Cinnamon Grand, dimana ketiganya terletak di pusat ibu kota.
Akibat serangan ini, tercatat hingga hari ini terdapat 359 orang meninggal dunia dan 500 orang lainnya mengalami luka-luka dengan kemungkinan jumlah yang tewas akan terus bertambah.
Tak lama pasca peristiwa tersebut atau sehari pasca serangan, pemerintah Sri Lanka menyebut nama kelompok yang dianggap yang berada di balik serangan ini. Yaitu National Thowheed Jamath (NTJ), sebuah organisasi lokal yang terafiliasi pada pemahaman radikal.
Benar atau tidaknya tuduhan pemerintah tersebut, namun menarik untuk dikaji lebih dalam tentang siapa sebenarnya kelompok ini dan adakah afiliasi terhadap jaringan internasional seperti Al-Qaedah atau ISIS.
Dikutip dalam laman Aljazeera pada Kamis (25/4/2019) National Thowheed Jamaath (NTJ) merupakan kelompok pecahan dari organisasi radikal Sri Lanka Thowheed Jamaath (SLTJ).
SLTJ sendiri merupakan organisasi Islam yang berpusat di Kattakundy, sebuah kota kecil yang terletak di di wilayah timur Sri Lanka dan didominasi oleh masyarakat Muslim.
Meski kegiatan yang dilakukan oleh organisasi ini lebih banyak terfokus pada pengajaran Islam, namun beberapa media lokal menyebut bahwa organisasi ini memiliki kecenderungan pada ideologi Wahabisme ala Arab Saudi.
Pada tahun 2014, beberapa petinggi di SLTJ memutuskan untuk keluar dari organisasi tersebut dan membentuk kelompok baru yang kemudian dinamakan dengan National Thowheed Jamaath (NTJ). Belum ada keterangan pasti soal alasan mereka memisakan diri dan membentuk organisasi baru.
Namun berdasarkan catatan pemerintah setempat, organisasi ini pernah menjadi sorotan publik ketika sekretarisnya, Abdul Razik, ditahan pada 2016 karena dianggap menyulut kebencian terhadap umat Buddha.
Beberapa tahun kemudian, organisasi ini kembali menyita perhatian publik. Pasalnya, salah satu petinggi organisasi ini menyerukan kepada para anggotanya untuk melakukan aksi vandalisme dengan merusak kuil-kuil umat Buddha di Mawanella, Sri Lanka bagian tengah, pada Desember 2018 lalu.
Dalam peristiwa itu wajah sejumlah patung Buddha yang ditampilkan di bagian luar kuil dirusak.
NTJ sendiri adalah kelompok ekstremis di dalam kalangan minoritas Islam dengan jumlah umat Muslim di Sri Lanka sebanyak 9,7% dari total 21 juta penduduk.
Jaringan ISIS
Pada Selasa (23/4) lalu, secara mengejutkan kelompok ISIS merilis sebuah rekaman video melalui situs resmi mereka, AMAQ News Media.
Dalam sebuah rekaman video berdurasi 45 detik yang tersebar di lini massa, menunjukkan adanya 8 orang dimana salah satu diantara mereka tidak menggunakan penutup wajah, secara bersama mengucap ikrar bai’at kepada pimpinan ISIS, Abu Bakat Al-Baghdady.
Dikutip dalam media The New York Time (23/4) menyebut bahwa laki-laki tanpa penutup wajah yang nampak dalam video bai’at tersebut adalah Mohammed Zahran, seorang tokoh agamawan atau ustad lokal yang dikenal cukup radikal.
Selain Zahran, terdapat beberapa nama lain seperti Abu Obeidah, Abu Baraa dan Abu Moukhtar yang dituding sebagai pelaku bom bunuh diri di di Hotel Shangri-La, Cinnamon Grand dan Kingsbury.
Sementara lainnya, Abu Hamza, Abu Khalil dan Abu Mohammad diduga kuat menjadi pelaku bom bunuh diri yang menyerang 3 gereja. Dan seorang lagi bernama Abu Abdallah, berhasil membunuh 3 anggota kepolisian di pinggiran kota Kolombo.
Terkait keberadaan Mohammed Zahran, hingga kini pihak keamanan Sri Lanka masih terus berupaya untuk mencarinya. Sebab pasca tragedi itu terjadi, Zahran tidak diketahui lagi jejaknya.
Lebih jauh, pihak keamanan setempat pun masih menyelidiki lebih lanjut tentang peran organisasi NTJ dalam insiden menyedihkan ini dan keterlibatan mereka dalam jaringan ISIS.
Hingga ini, sudah lebih dari 70 orang ditangkap oleh pihak keamanan dimana sebagian besarnya diketahui merupakan anggota kelompok NTJ.
Link foto: https://asia.nikkei.com/Politics/Sri-Lanka-s-radicalized-Muslims-have-long-ties-to-Islamic-State
National Thowheed Jamaath: Jaringan Kelompok ISIS dalam Serangan Teror di Sri Lanka
Otherby Kharis Hadirin 26 April 2019 4:53 WIB
Komentar