500 Napi Kedungpane Gelar Doa Bersama untuk Lombok

Other

by Eka Setiawan

 

Sebanyak 500 warga binaan pemasyarakatan (WBP) alias narapidana Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Semarang atau Lapas Kedungpane, menggelar doa bersama atas bencana gempa bumi yang terjadi di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Karangasem, Bali, Jumat (10/8/2018).

Doa bersama diikuti baik muslim maupun non muslim, seluruh pegawai, hingga diikuti mahasiswa magang Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang. Gelaran doa bersama dimulai pukul 07.00 WIB di aula Lapas Semarang.

Selain mendoakan para korban bencana, doa bersama ini digelar untuk kelancaran tugas dan fungsi pemasyarakatan, rasa syukur jelang Kemerdekaan Republik Indonesia ke-73 dan untuk mensukseskan penyelenggaran Asian Games ke-18 Tahun 2018 di mana Indonesia menjadi tuan rumahnya.

Doa bersama ini dipandu langsung dengan video teleconference ID zoom terpusat di Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS) yang juga diikuti semua narapidana ataupun tahanan di seluruh Indonesia.

Kalapas Semarang, Dadi Mulyadi, menyebut kegiatan mengajak WBP itu sengaja digelar untuk belajar saling mendoakan sesama.

“Tanpa memandang agama maupun ras,” kata Dadi melalui siaran pers yang diterima ruangobrol.id, Jumat.

Dia mengajak semuanya untuk introspeksi diri, tentang apa yang sudah dilakukan bersama.

“Dan apa yang akan dilakukan ke depan,” lanjutnya.

Salah satu napi Lapas Semarang, Ambon, mengaku senang bisa ikut gelaran doa bersama ini.

“Saya turut prihatin dan ikut mendoakan saudara-saudara saya yang tertimpa musibah di Lombok dan Karangasem,” ungkap terpidana 13 tahun karena kasus pembunuhan ini.

 

FOTO-FOTO DOK. LAPAS SEMARANG

Kegiatan doa bersama yang diikuti para narapidana termasuk pegawai dan mahasiswa di Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Semarang, Jumat (10/8/2018). Doa bersama salah satunya digelar untuk mendoakan saudara-saudara kita yang terkena musibah gempa bumi di Lombok, Nusa Tenggara Barat dan Karangasem, Bali.

 

Komentar

Tulis Komentar