[vc_row][vc_column css=”.vc_custom_1502529981371{margin-top: 0px !important;padding-top: 0px !important;padding-right: 35px !important;}” offset=”vc_col-lg-9 vc_col-md-12″][vc_column_text]ruangobrol.id dikelola oleh Tim Hore. Tim Hore terdiri dari 7 redaktur dan 2 kontributor utama. Selain itu, terdapat 30 kontributor ruangobrol.id yang tersebar dari seluruh Indonesia.
Noor Huda Ismail adalah orang yang ada dibalik berdirinya Ruangobrol.id. Phd dari Monash University ini sudah malang melintang dalam mengamati perkembangan isu terorisme dan radikalisme, baik secara nasional maupun internasional. Tidak hanya itu, sejak tahun 2008 dia terjun langsung untuk mencoba berbagai hal yang dapat mengurangi resiko radikalisme di Indonesia, termasuk memberikan kesempatan kedua kepada mantan terpidana terorisme. Noor Huda yang lebih senang disebut sebagai Storyteller ini sudah memproduksi buku berjudul Temanku Teroris dan beberapa film, yaitu Prison and Paradise, Jihad Selfie, Pengantin dan beberapa judul lain yang masih dalam proses pengerjaan.
Mengambil peran sebagai Pemimpin Redaksi, Rosyid Nurul Hakiim ingin membawa Ruangobrol.id sebagai ruang diskusi bagi banyak orang untuk membicarakan berbagai macam hal. Mulai dari permasalahan sehari-hari sampai pada hal yang lebih serius, yaitu Terorisme dan Radikalisme. Menurut penerima beasiswa Chevening ini, Ruangobrol dapat menjadi bagian dari dinamika masyarakat untuk mendapatkan solusi dari permasalahan yang dihadapi. Mantan wartawan Republika ini juga menganggap bahwa dengan berbagi cerita, sebenarnya orang tersebut sedang mengurangi beban permasalahannya.
Pembawaannya yang ceria dan penuh semangat membuat Rizka Nurul Amanah menempati posisi sebagai Creative Content Manager. Optimisme yang dimiliki oleh Sarjana Hububungan Internasional ini diperlukan untuk dapat mengkomunikasikan arah gerakan Ruangobrol.id. Tidak hanya itu saja, sebagai content creator, gadis yang sudah pernah melakukan riset tentang perempuan dalam pusaran radikalisasi ini memiliki kemampuan untuk mengubah tema-tema sulit menjadi bahasan yang populer di masyarakat. Kemampuan yang mampu mendorong Ruangobrol.id untuk bisa lebih diterima di masyarakat.
Herdienna Restari memiliki belasan tahun pengalaman dalam bidang administrasi dan keuangan. Pengalaman inilah yang mengantarkan dia sebagai Senior Officer untuk Adminitrasi dan Keuangan di Ruangobrol.id. Lewat kerja-kerja dari Sarjana Manajemen Universitas Lampung inilah, orang-orang di Ruangobrol dapat tersenyum manis setiap bulannya.
Sebagai pemegang gelar Sarjana Sejarah dari Universitas Diponegoro, Semarang, Eka Setiawan, tidak hanya menjadi ahli sejarah yang mumpuni, tetapi dia juga memiliki segudang kemampuan di dunia tulis menulis. Sebelum menjadi Editor Utama Ruangobrol.id, pria yang gemar memancing ini sudah mengantongi 8 tahun pengalaman sebagai waratawan di salah satu media nasional. Kernyahan tulisan yang didapatkan saat membaca Ruangobrol.id, sebagian besar adalah karena hasil polesan dia.
Bahkan sebelum akhirnya mendapatkan gelar sarjana Psikologi, Universitas HAMKA, Kharis Hadirin sudah berkecimpung dalam penelitian tentang terorisme dan radikalisme. Mendapat bimbingan langsung dari Noor Huda Ismail, lulusan Pondok Pesantren Al Islam Lamongan ini sudah banyak menuliskan pemikiran-pemikirannya di Ruangobrol.id. Hal inilah yang kemudian menempatkan Kharis pada posisi Peneliti di organisasi ini.
Ani Ema Susanti sudah sejak lama menyukai dan menekuni dunia film. Bahkan karyanya sudah pernah mendapatkan apresiasi tertinggi di perfilman Indonesia. Pada tahun 2011, wanita ini meraih Piala Citra dari ajang Festival Film Indonesia (FFI). Kemampuanya inilah yang kemudian menjadi aset penting dalam Tim Produksi Konten, Ruangobrol.id.
Ari Kurnia Jaya adalah lulusan Institut Seni Indonesia, Surakarta dari jurusan film. Pria asli Batu ini ingin sekali mengembangkan bakatnya dalam dunia film, apalagi dapat berkontribusi dalam mencari solusi di isu terorisme dan radikalisme. Menjadi bagian dari Tim Produksi Ruangobrol.id adalah jalan yang dia ambil untuk pengembangan tersebut.
Arif Budi Setyawan adalah salah satu kontributor penting di Ruangobrol.id. Arif yang seorang mantan napiter ini pernah berpengalaman mengelola forum jihadi bersama kawan-kawannya. Namun saat ini, dia ingin ingin mengubah hal negatif yang pernah dia lakukan menjadi hal positif yang bermanfaat bagi banyak orang. Selain aktif menulis di Ruangobrol.id, Arif yang baru saja bebas di Oktober 2017 ini juga sedang menyelesaikan beberapa buku.
Desy Ery Dani adalah seorang ibu rumah tangga yang memiliki ketertarikan pada masalah-masalah sosial terutama tentang terorisme dan radikalisme. Pernah menjadi dosen di Universitas Diponegoro, Semarang, Ibu dua anak ini ingin terus menulis dan berkontribusi di Ruangobrol.id, meskipun tinggal bersama suaminya di Singapura.
Nurshadrina merupakan anak muda yang tertarik pada perkembangan sosial media.
Naila merupakan anak muda yang tertarik pada perkembangan media dan menekuni bidang gambar.
Febri merupakan penulis buku "300 Hari di Negeri Syam".