Generasi Muda Lintas Agama diminta Terus Jaga Persatuan di antara Kebhinnekaan

News

by Eka Setiawan

Generasi muda diharapkan jadi garda terdepan untuk terus bersama-sama menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Perbedaan yang ada, seperti beda agama, budaya, suku, ras, golongan, bukan jadi alasan untuk terjadi perpecahan.

Hal itu terungkap saat digelar seminar multikultural yang digelar Amir Mahmud Center (AMC) bertema “Penguatan Moderasi Beragama dan Multikulturalisme dalam Wawasan Kebangsaan dan Kontra Radikalisasi” di Boyolali, Minggu (12/2/2023). Seminar itu menghadirkan aktivis mahasiswa lintas agama se-Solo Raya.

Direktur AMC, Amir Mahmud, mengemukakan kegiatan ini digelar sebagai upaya penguatan moderasi beragama dan wawasan kebangsaan.

“Ini menyikapi adanya perbedaan-perbedaan untuk bersama-sama tidak termakan isu-isu yang menjadikan perpecahan di antara generasi muda khususnya karena perbedaan-perbedaan tadi,” kata Amir Mahmud pada keterangannya yang diterima ruangobrol.id.

Baca juga: Acara di Bandung yang Membuka Perspektif Baru (Bagian 3-Habis)

Digelarnya kegiatan tersebut, dimaksudkan memberikan bekal pengetahuan kepada para generasi muda mengenai pentingnya terus menjaga persatuan di antara kebhinnekaan atau keanekaragaman yang ada.

“Wawasan kebangsaan dibangun dengan religius, multikulturalisme yang kita kedepankan adalah bagaimana mewujudkan kebersamaan dalam perbedaan,” lanjut Amir Mahmud yang juga anggota Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Dosen Pendidikan Agama Islam Indonesia.

Salah satu peserta seminar, Edwar Rowak, mengapresiasi kegiatan ini.

“Kegiatan-kegiatan seperti ini mestinya dilakukan setiap bulan (rutin), nanti akan memperkuat silaturahmi antar-pemeluk agama dan juga bisa untuk menangkal segala hal-hal negatif, seperti paham radikalisme,” katanya di lokasi.

Selain Amir Mahmud, hadir sebagai narasumber seminar itu adalah dua dosen Universitas Nahdlatul Ulama Surakarta: Nanang Nurcahyo dan Aji Hermawan. Perwakilan dari Polres Boyolali dan tokoh-tokoh setempat juga hadir pada kegiatan yang digelar bekerja sama dengan Detasemen Khusus (Densus) 88/Antiteror Polri ini.

Di akhir kegiatan dilakukan deklarasi AMC bersama aktivis mahasiswa lintas agama di antaranya dari: PMKRI, GMKI, IMM, Mahasiswa Hindu, Mahasiswa Buddha, Mahasiswa Konghucu, HMI, GMNI, PMII, IPM dan IMMUS.

Mereka berikrar:

  1. Taat dan patuh terhadap Tuhan Yang Maha Esa

  2. Bertekad bulat menjadikan Empat Pilar Kebangsaan yang terdiri dari Pancasila, Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI sebagai pedoman dalam berbangsa dan bernegara.

  3. Siap melakukan penguatan toleransi untuk kerukuan umat beragama dan siap melawan gerakan intoleransi, radikalisme, terorisme dan separatisme demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.


 

Komentar

Tulis Komentar