Tahanan Terorisme Nur Taufiq Meninggal Dunia

Seorang tersangka kasus terorisme Nur Taufiq (46) meninggal dunia di RS Bhayangkara Tingkat I R. Said Sukanto alias RS Polri Kramat Jati Jakarta Timur, Minggu (6/11/2022) sekira pukul 12.45 WIB. Dia dilarikan ke RS tersebut tiga hari sebelumnya, karena kehilangan nafsu makan hingga sesak nafas.

Informasi yang dihimpun, Nur Taufiq ini masih dalam penahanan di Rutan Cikeas, Bogor, Jawa Barat. Dia ditangkap pada 22 Desember 2021 lalu di Kota Semarang, tepatnya selepas Subuh di Kawasan Pasar Waru, Kelurahan Kaligawe, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang.

“Meninggal hari Minggu karena sakit, sempat dirawat di rumah sakit,” kata Kepala Bidang Humas Polda Jateng Kombes Pol. Iqbal Alqudusy, Senin.

Dia adalah warga Jl. Tambak Dalam, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang. Nur Taufiq berasal dari kelompok Jamaah Islamiyah (JI), yang punya spesialisasi di bidang Informasi Teknologi (IT).

Beberapa hari sebelum meninggal, Nur Taufiq sempat menderita sakit dan enggan makan. Karena kondisi yang terus menurun, dia kemudian dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk dilakukan perawatan. Namun, upaya medis yang sudah dilakukan tidak berhasil menyelamatkan nyawanya.


Tim Idensos Densus 88 memfasilitasi kepulangan jenazah, termasuk juga berkoordinasi dengan berbagai instansi terkait termasuk pihak keluarga, khususnya perihal pemakaman. Rencananya, jenazah akan dimakamkan di TPU Bergota Kota Semarang. Tim juga memfasilitasi pihak keluarga mendampingi Taufiq saat masih dirawat.

Pantuan di rumah duka, menjelang pukul 10.00 WIB ratusan pelayat sudah ada di sana. Setelah disalatkan di masjid dekat rumah duka, jenazah dibawa menggunakan ambulans dan dimakamkan di TPU Bergota Semarang.

Beberapa mantan napiter terlihat melayat. Mulai dari; Taufiq Teguh, Hadi Masykur, Joko Priyono alias Karso, juga Badawi Rachman. Badawi ini pengurus Yayasan Putra Persaudaraan Anak Negeri (Persadani), yayasan yang dibentuk sekaligus beranggotakan mantan narapidana terorisme (napiter) khususnya di Kota Semarang dan wilayah pantura Jawa Tengah.