Napi Teroris Sibolga Vonis Seumur Hidup Meninggal Dunia

News

by Eka Setiawan

Seorang narapidana terorisme (napiter) bernama Asmar Husain (32) meninggal dunia, Sabtu (14/5/2022). Husain adalah terpidana seumur hidup, kelompok JAD Sibolga, Sumatera Utara.

Informasi yang dihimpun, Husain ditahan di Lapas Kelas IIA Karanganyar, Nusakambangan. Dua hari sebelum meninggal, tepatnya Kamis 12 Mei 2022 sekira pukul 13.35 WIB, dia mengeluh sakit di bagian perut.

Dia kemudian ditangani tim medis setempat, ada diagnosa sakit di bagian lambung dan dikhawatirkan komplikasi ke jantung. Akhirnya dia dibawa ke RSUD Kabupaten Cilacap untuk dilakukan penanganan medis, opname.

Namun, pagi tadi pukul 09.00 WIB, kondisi kesehatannya drop. Pukul 10.00 WIB, dinyatakan petugas medis setempat dinyatakan meninggal dunia. Diagnosa sakitnya komplikasi batu ginjal, lambung dan jantung.

Jenazah kemudian dibawa menggunakan ambulans setempat ke Bandara Soekarno Hatta Tangerang untuk diterbangkan ke rumah duka di Jl. Cendrawasih, Kel. Pancuran Bambu, Kec. Sibolga Sambas, Kota Sibolga, Sumatera Utara.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Jawa Tengah, A. Yuspahruddin membenarkan hal tersebut.

"Betul dan jenazah sudah diselesaikan (diurus) oleh Idensos Densus 88 dikirim ke Sibolga, meninggal dalam perawatan RSUD Cilacap," ungkapnya saat dikonfirmasi ruangobrol.id lewat pesan WhatsApp, Sabtu petang.

Diketahui, Asmar Husain punya nama alias Abu Hamzah.  Dia mulai ditahan sejak 20 Maret 2019, putusan seumur hidupnya sesuai nomor 1072/Pid.Sus/2019. PN.Jkt.Tim. pada 5 Februari 2020.

Kelompok Husain ini berbaiat kepada pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi dan merencanakan sejumlah penyerangan bom bunuh diri di Jakarta dan Lampung.

Husain ditangkap lebih dulu di Sibolga, namun saat hendak digelandang ke rumahnya ada bom yang meledak hingga melukai petugas. Istrinya, Marnita Sari Boru Hutahuruk alias Solimah, yang berada di dalam rumah memilih meledakkan diri pada 13 Maret 2019 sekira pukul 01.30 WIB dini hari saat rumahnya sudah dikepung petugas karena didapati informasi ada beberapa peledak. Dia menolak negosiasi, memilih meledakkan diri dengan anaknya.

Komentar

Tulis Komentar