Upaya evakuasi masih terus dilakukan, namun terpaksa tertunda karena situasi akses menuju lokasi terjadi pertempuran.
Sedikitnya tercatat ada sembilan warga negara Indonesia (WNI) yang hingga saat ini masih terjebak di Ukraina. Mereka teridentifikasi berada Kota Chernihiv Ukraina Utara yang masuk dalam zona pertempuran.
Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri RI, Judha Nugraha, dalam keterangan pers, pada Kamis (17/3/2022), mengungkapkan bahwa upaya evakuasi WNI tersebut menghadapi sejumlah kendala.
“Salah satunya yakni ketidakpastian pembukaan humanitarian corridor (koridor kemanusiaan) yang dapat memberikan jalan bagi tim evakuasi,” ungkapnya.
Menurut data Kemenlu, tercatat ada sembilan WNI berada di Kota Chernihiv yang saat ini masih diupayakan untuk dievakuasi.
Kalau melihat Chernihiv, ada di utara Kiev, yakni ada di Ukraina Utara yang saat ini memang menjadi zona pertempuran. Wilayah yang dikuasai pasukan Rusia,” bebernya.
Pihaknya berharap dan mengupayakan agar ada koridor hijau atau jalur aman untuk melakukan evakuasi terhadap WNI agar bisa keluar dari Kota Chernihiv. Berdasarkan laporan perkembangan terakhir, lanjut Judha, di wilayah tersebut sempat terjadi serangan pasukan Rusia yang berupaya masuk. Namun dapat dihalau oleh pasukan Ukraina.
“Kondisi WNI kita sudah bisa kami pindahkan, ada di satu tempat safe house di kota Chernihiv, ada fasilitas bunker dan pasokan logistik lain,” ujarnya.
Upaya evakuasi, lanjut dia, masih terus dilakukan. Namun beberapa kali terpaksa tertunda karena situasi akses menuju lokasi masih terjadi pertempuran. “Kami masih terus upayakan, namun detilnya belum bisa kami sampaikan,” katanya.
Menurutnya, pembentukan koridor kemanusiaan harus disepakati oleh kedua pihak, baik Ukraina maupun Rusia. Pengakuan humanitarian corridor tersebut harus disepakati dan dipatuhi bersama.
“Namun detil implementasi humanitarian corridor tersebut belum disepakati seperti kapan dan di mana lokasinya, dan kemudian menuju ke mana, ada perbedaan pandangan,” terang dia.
Kendala lain yang dialami adalah terkait terhambatnya komunikasi. Sebab, jaringan komunikasi terputus ketika Chernihiv dibombardir oleh Rusia beberapa waktu lalu. (*)