The Power of Front Three Liverpool: Kini Tak Hanya Andalkan Trio Firmansah

Analisa

by Arif Budi Setyawan 1

Minggu (27/2/2022) malam WIB, Liverpool sukses menambah trofi ke dalam lemari mereka usai menjuarai ajang Carabao Cup 2021/22 atau Piala Liga Inggris berkat kemenangan adu penalti atas Chelsea di babak final.

Adu penalti harus berjalan hingga penendang ke-11. Kiper kedua Liverpool Caoimhin Kelleher sukses menunaikan tugasnya, sedangkan eksekusi kiper Chelsea Kepa Arrizabalaga malah melambung di atas mistar.

Kesuksesan menjuarai Carabao Cup musim ini membuat Liverpool tercatat sudah sembilan kali juara Piala Liga. The Reds pun menjadi pemegang gelar Piala Liga terbanyak. Secara total, jumlah trofi Liverpool kini berjumlah 49 buah, terdiri dari 19 gelar Liga Inggris, tujuh Piala FA, sembilan Piala Liga, enam Liga Champions, tiga Piala UEFA/Liga Europa, empat Piala Super Eropa dan satu trofi Piala Dunia Antarklub.

Liverpool pun semakin mengungguli Manchester United yang hingga kini sudah mengoleksi 45 trofi juara, terdiri dari 20 gelar Liga Inggris, 12 Piala FA, tiga Liga Champions, satu Piala Winners, satu Liga Europa, satu Piala Super Eropa, satu Piala Interkontinental dan satu trofi Piala Dunia Dunia Antarklub.

Musim ini Liverpool masih berpeluang menambah jumlah trofi mereka karena pasukan Jurgen Klopp hingga kini masih berkompetisi di Premier League, Liga Champions dan Piala FA.

Lini Depan Tanpa Striker Murni

Kehadiran sosok pelatih jenius dan elegan asal Jerman Jurgen Klopp diakui oleh semua pengamat sepakbola merupakan awal dari langkah menuju kesuksesan yang diraih Liverpool saat ini. Berkat kepemimpinan dan pengaruhnya, hampir semua pemain Liverpool bisa menemukan permainan terbaiknya dengan tetap mengedepankan keharmonisan dan kekompakan tim yang luar biasa.

Salah satu bukti kecerdikan Klopp adalah pakem skema 4-3-3 yang dianutnya masih saja bisa menghadirkan kejutan di setiap musim. Pergantian pemain yang mengisi setiap posisi pun semakin stabil kualitasnya dari tahun ke tahun. Musim ini adalah buktinya.

Posisi "Front Three" yang dulu kehebatannya selalu identik dengan Trio Firmansah ( Firmino, Mane, dan Salah) kini mulai semakin berkembang. Masuknya Diogo Jota pada September 2020 yang lalu ditambah Luiz Diaz pada Januari 2022, menambah variasi "Front Three" yang bisa dimainkan Klopp.

Uniknya dari semua formasi "Front Three" Liverpool ini tidak ada yang merupakan striker murni. Tapi menurut banyak pengamat justru inilah kelebihan dan kekuatan Liverpool. Karena Jurgen Klopp merupakan master dari teknik gegenpressing yang membutuhkan transisi serangan yang cepat, maka ia membutuhkan pola serangan yang cair dan fleksibel. Dan ini lebih tepat jika memiliki tiga penyerang di depan.

Bukti kehebatan "Front Three" Liverpool musim ini adalah mereka menguasai posisi tiga teratas dalam daftar top skor Premier League hingga pekan ke 27. Mohamed Salah dengan 19 gol di posisi pertama, disusul oleh Diogo Jota dengan 12 gol dan di posisi tiga ada Sadio Mane dengan 11 gol.

Musim ini Liverpool masih berpeluang menambah jumlah trofi mereka karena pasukan Jurgen Klopp hingga kini masih berkompetisi di Premier League, Liga Champions, dan Piala FA. Terdekat, Liverpool akan menghadapi Norwich City dalam partai putaran kelima Piala FA. The Reds juga masih menempel ketat Manchester City di papan atas klasemen Premier League.

Komentar

Tulis Komentar