Terpaksa Pindah ke Suriah

Review

by Akhmad Kusairi

Naila ikut keluarga untuk berangkat ke Suriah, pada 2015 lalu. Saat itu umurnya baru 20 tahun. Menurut Naila awal mula dirinya tau soal ISIS dari adiknya yang mendapatkan informasi dari media sosial melalui akun Diary of Muhajirah. Sejak berhubungan dengan orang ISIS prilaku adiknya berubah drastis. Di antaranya adalah tidak mau mendengarkan omongan orang lain. Dengan berbekal pengetahuannya yang terbatas, adiknya menasehatinya soal ISIS.

Salah satu yang disampaikan oleh adiknya bahwa di wilayah ISIS ada Universitas Informasi Teknologi. Akhirnya upaya adiknya mempengaruhi keluarganya berhasil. Pada pertengahan 2015 mereka sekeluarga besar berjumlah 26 orang berangat ke Suriah melalui Turki. Naila pun terpaksa ikut serta dengan keluarga besarnya yang memutuskan untuk pergi ke sana.

Supaya lolos semua rombongan haru menggunakan pakaian layaknya turis biasa. Selain itu raut muka jangan kelihatan tegang. Saat itu Naila berharap perjalanan ke Suriah tersebut gagal. Sembari menunggu perbatasan Suriah terbuka mereka disarankan untuk berwisata di Turki. Selama dua minggu mereka berada di Turki sembari mendekat ke wilayah perbatasan. Saat di perbatasan mereka dipecah menjadi empat kelompok. Kelompok pertama gagal masuk ke Suriah dan Dideportasi kembali ke Indonesia. Sementara dirinya bersama keluarga besar yang lain berhasil masuk ke Wilayah ISIS.

Namun saat berada di wilayah ISIS Naila tidak mendapati apa yang ISIS janjikan. Yaitu agar bisa kuliah di Universitas. Apalagi anggota keluarga mereka yang laki-laki menolak menjadi tentara ISIS. Melainkan hanya ingin menjadi warga sipil dan hidup di wilayah ISIS. Menurut Naila ISIS hanya baik kepada orang yang mau berperang bersama mereka. Sementara yang tidak mau berperang dikucilkan .

Mereka selama di Suriah sama sekali tidak dikasih fasilitas seperti yang dijanjikan. Mereka bertahan hidup dari menjual emas yang mereka bawa dari Indonesia.

Karena tidak sesuai harapan yang dijanjikan, Naila bersama keluarga mereka memutuskan untuk keluar dari ISIS.  Selama setahun Naila dan keluarga berupaya keluar dari wilayah ISIS. Saat hendak keluar mereka minta bantuan ke Penyelundup. Mereka bahkan sempat tertipu karena penyelundup yang menjnjikan mereka bisa keluar menghilang setelah menerima pembayaran.

Setelah berhasil keluar dan menyerahkan diri ke Pasukan Demokratik Suriah (SDF) dan menunggu dua bulan kemudian hingga akhirnya Kedutaan Besar Indonesia yang ada di Irak berhasil mengamankan mereka ke salah satu wilayah di Suriah. Tahun 2017, Naila sekeluarga akhirnya berhasil pulang ke tanah air. Ingin tahu selengkapnya cerita Naila silakan dengarkan Podcastnya.

Terpaksa Pindah ke Suriah (Episode 1), Terpaksa Pindah ke Suriah (Episode 2).

Komentar

Tulis Komentar