Presiden Joko Widodo bangga di masa pandemi, industri film Indonesia meraih banyak prestasi yang gemilang di dunia film internasional. Selain itu sosok yang akrab disapa Jokowi tersebut sangat mengapresiasi empat film Indonesia berturut-turut memenangkan penghargaan tertinggi di festival-festival film terbaik dunia.
“Ada Edwin dengan karya “Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas” yang menjadi pemenang Golden Leopard (di) Locarno Film Festival. Kemudian, Kamila Andini melalui karya “Yuni” yang memenangkan Platform Prize (di) Toronto International Film Festival. Kemudian, Tumpal Tampubolon melalui karya “Laut Memanggilku” memenangkan Sonje Award (di) Busan International Film Festival. Kemudian, Monica Tedja melalui karya “Dear to Me” memenangkan Junior Jury Award-Special Mention Open Doors Shorts (di) Locarno Film Festival,” kata Jokowi dalam Malam Anugerah Piala Citra Festival Film Indonesia 2021, di Jakarta Convention Center, Senayan, DKI Jakarta, (10/11/2021)
Lebih lanjut Jokowi juga bangga Prestasi film Indonesia yang mengungguli negara-negara lain di Asia Tenggara. Hal itu menurut Jokowi disebabkan oleh bervariasinya arah dan sudut cerita yang diambil.
“Seperti tadi, baik mengenai syariat yang ada di Provinsi Aceh, kemudian juga ada tadi mengenai perempuan, wanita-wanita yang ada di penjara yang melahirkan anak, tadi apa judulnya “Invisible Hope” dan lain-lainnya, yang menurut saya, sudut-sudut yang diambil yang kadang-kadang kita tidak mempunyai pikiran ke arah itu,” tuturnya
Ayah dari Kaesang Pangarep tersebut berharap para sineas, para aktor, para aktris, dan seluruh stakeholder perfilman Indonesia terus memupuk mimpi besar, serta menguatkan kolaborasi dengan pusat-pusat perfilman dunia. Selain itu menurut Jokowi para sineas harus terus menggali dan mengangkat cerita unik, tempat indah, dan juga talenta-talenta hebat Indonesia.
“Saya ucapkan selamat kepada para peraih Piala Citra dalam ajang FFI Tahun 2021 yang akan diumumkan malam ini. Semoga raihan prestasi ini menginspirasi karya-karya yang lebih baik di masa yang akan datang,” ujar Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut
Jokowi menambahkan enam puluh enam tahun yang lalu, Bapak Haji Usmar Ismail dan Bapak Djamaluddin Malik memprakarsai penyelenggaraan Festival Film Indonesia (FFI). Karena itu sebagai perayaan dan apresiasi tertinggi bagi industri perfilman Indonesia dan sebagai wujud penghargaan tertinggi untuk para pejuang kebudayaan, atas nama bangsa dan negara, menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada Bapak Haji Usmar Ismail, Bapak Perfilman Indonesia.
“Baru tadi pagi. Semangat perjuangan para pahlawan, para pejuang kebudayaan, dan Bapak Perfilman Indonesia harus terus kita jaga dengan menciptakan karya-karya berkualitas yang menunjukkan keunggulan dan karakter jati diri kita sebagai bangsa dengan kekayaan budaya yang tidak tertandingi,” pungkas Jokowi berapi-api.
Sekadar diketahui pada ajang FFI tahun ini Film “Penyalin Cahaya” Berjaya dengan menyabet 12 sekaligus. Yaitu “Penyalin Cahaya” di antaranya Film Cerita Panjang Terbaik, Sutradara Terbaik, Pemeran Utama Pria Terbaik, Pemeran Pendukung Pria Terbaik, dan Penulis Skenario Asli Terbaik.
Sementara Pemeran Utama Pria Terbaik dimenangkan oleh Chicco Kurniawan dalam film yang sama. Sedangkan Pemeran Utama Perempuan Terbaik jatuh kepada Arawinda Kirana dalam film “Yuni”.
Sedangkan dalam kategori film animasi dimenangkan oleh Film “Nussa”. Sementara Film Animasi Pendek Terbaik diraih oleh film “Ahasveros”. Sedangkan dalam kategori Film Dokumenter Panjang Terbaik dimenangkan oleh Film “Invisible Hopes”. Sedangkan Film Dokumenter Pendek Terbaik berhasil dimenangkan oleh Film “Three Faces in the Land of Sharia”