Saluran air di bendungan atau Dam Colo, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo, mulai ditutup hari ini Senin (11/10). Salah satu dampaknya, warga tumpah ruah di lokasi, terjun ke sungai, berlomba-lomba untuk mencari ikan. Kerumunan ini langsung direspons oleh Polres Sukoharjo, dipimpin langsung Kapolres Sukoharjo AKBP Wahyu Nugroho Setyawan datang ke lokasi.
Warga masuk ke sungai yang kedalamannya hanya setinggi paha orang dewasa. Air yang dangkal membuat warga lebih mudah menangkap ikan. Ini terlihat di aliran sungai sisi Dam Colo Barat maupun Dam Colo Timur.
“Ketika air surut mengundang banyak masyarakat yang datang, baik untuk mencari ikan atau sekadar melihat-lihat,” kata Kapolres.
Kedatangan pihaknya, sebut Kapolres, selain untuk pengecekan keamanan juga sebagai langkah antisipasi adanya kerumunan dan warga yang abai terhadap protokol kesehatan (prokes).

Pihak Polres Sukoharjo langsung memberikan imbauan menggunakan kendaraan public address. Selain itu, Kapolres beserta jajaranya juga membagikan masker kepada masyarakat yang tidak memakai masker.
“Agar masyarakat tidak bereuforia tetap kita lakukan kampanye protokol kesehatan, meskipun angka covid-19 di Kabupaten Sukoharjo menurun tetapi kita harus tetap menaati prokes,” jelasnya.
Segi keamanan juga menjadi perhatian Kapolres. Personil Sabhara dan Tim SAR disiagakan dilokasi Dam Colo untuk mengantisipasi adanya hal hal yang tidak diinginkan seperti orang tenggelam atau yang lainnya.
“Saya menghimbau kepada masyarakat untuk tetap mengutamakan keselamatan saat mencari ikan,” tutupnya.
Sementara itu, Kepala Divisi Perum Jasa Tirta Setyantono menyampaikan penutupan saluran dam memang selalu dilakukan setiap tahun. Selama saluran ditutup, petugas melakukan perawatan aliran irigasi Bengawan Solo.
“Penutupan dilakukan satu bulan, sampai 9 November nanti. Ini setiap tahun kita lakukan penutupan untuk perawatan aliran irigasi,” kata Setyantono.