Peran Polri sebagai sahabat digital sangat penting. Polri, tak terkecuali di wilayah Jawa Tengah, harus membuka ruang publik serta memberikan informasi positif kepada masyarakat di tengah derasnya arus ujaran kebencian, informasi palsu dan muatan negatif lainnya.
Hal itu dikatakan Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol. Ahmad Luthfi saat menghadiri seminar bertajuk “Optimalisasi Peran Polri sebagai Sahabat Digital Warga Jawa Tengah”, Selasa (28/9) pagi. Pada kegiatan yang diprakarsasi Bidang Humas Polda Jawa Tengah itu, hadir pula 16 pejabat utama Polda Jawa Tengah.
“Agar muatan positif sampai ke masyarakat selaku audience, anggota Polri harus cerdas menjalin komunikasi dua arah dengan mereka,” ungkap Kapolda.
Mantan Kapolresta Solo itu berpesan, anggota Polri harus cerdas dan kreatif menciptakan trending issue di masyarakat. Untuk itu, perlu kejelian melihat tren yang berkembang serta membangun berbagai cara agar komunikasi dengan masyarakat bisa terbangun.
“Polri mempunyai tanggung jawab besar untuk melindungi masyarakat di era digital saat ini. Konten negatif yang berkembang di dunia maya harus di counter dengan muatan yang mendidik dan informatif,” lanjut jenderal polisi dua bintang itu.
Lebih lanjut, Luthi juga menyebut kejahatan di dunia maya saat ini menjadi ancaman serius yang harus diwaspadai. Polri perlu mengambil langkah tegas menyikapi hal ini.
“Karena ruang digital sangat luas. Disitu kami punya patroli cyber dan virtual police yang tugasnya mengawasi dunia maya agar tidak serta merta semrawut. Di sana ada hack, hate speech, dan hoax,” ujarnya.
Menurutnya, fenomena tindak pidana yang patut diwaspadai saat ini adalah kejahatan cyber di mana kasus di dunia maya antara korban dan pelaku tidak pernah bertemu. Hal ini dibenarkan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Tengah Kombes Pol Djuhandani Rahardjo Puro yang turut hadir dalam kegiatan tersebut.
“Virtual police yang kami miliki untuk mengawasi di media sosial,” tuturnya.
Kapolda berharap adanya seminar tersebut hasil yang didapatkan anggota Polri dan wartawan dapat menyamakan persepsi dalam hal pengetahuan terkait ruang digital, aspek-aspek hukum, serta penyelesaian masalah secara ilmiah yang bisa dilakukan untuk masyarakat.
Sementara itu, Kabidhumas Polda Jateng , Kombes Pol M Iqbal Alqudusy, mengatakan seminar sahabat digital untuk mendekatkan kepada masyarakat dengan membuka ruang-ruang publik. Implementasi yang dilakukan adalah membuka komunikasi dua arah dengan masyarakat.
“Oleh sebab itu kami terus melakukan pelatihan terhadap personel. Kami juga akan membuka komunikasi dua arah melalui akun yang selama ini tidak pernah dibuka,” tutur dia.
Mantan Kepala Satgas Humas Operasi Nemangkawi itu mengatakan peserta yang mengikuti kegiatan tersebut berjumlah 70 orang terdiri unsur Reserse Kriminal, jajaran Humas di Polres-Polres di Jawa Tengah termasuk awak media.