Sejumlah Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dan petugas Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Semarang melakukan istighosah atau doa bersama dan Salat Gaib, Sabtu (11/9).
Kegiatan digelar untuk mendoakan para korban kebakaran Lapas Tangerang.
Kalapas Semarang, Supriyanto menyebut peristiwa kebakaran yang terjadi di Lembaga Permasyarakatan Tangerang menimbulkan keprihatinan sendiri.
“Kami keluarga besar Lapas Semarang turut berbelasungkawa atas kejadian yang menimpa korban kebakaran Lapas Tangerang,” kata Supriyanto.
Hal itu, jelas Supriyanto, yang mendorong pihaknya termasuk WBP untuk menggelar doa bersama dan Salat Gaib. Mereka memohon kepada Tuhan Yang Maha Kuasa agar senantiasa menjaga dan menjauhkan dari marabahaya.
“Kita ajak warga binaan untuk saling mendoakan sesama tanpa memandang ras dan agama,” lanjut Kepala Lembaga Permasyarakatan.
Supriyanto berharap kejadian serupa tidak kembali terjadi dan WBP bisa menyelesaikan masa pidananya dengan aman.
Pada kegiatan yang berlangsung di masjid setempat, tampak khusuk para WBP memanjatkan doa untuk rekan mereka sesama WBP. Mereka berharap kejadian tersebut tidak terulang kembali terutama di Lembaga Permasyarakatan Semarang.
Salah satu warga binaan, Agus juga ikut berempati dan kesedihan yang mendalam atas musibah kebakaran tersebut.
“Saya turut prihatin dan ikut mendoakan saudara-saudara saya yang menjadi korban kebakaran di Lapas Semarang,” ujar Agus dalam doanya.