Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah Irjen Pol Abdul Rakhman Baso menegaskan pasca penindakan terhadap Kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Satuan Tugas Madago Raya situasi keamanan dan ketertiban masyarakat di Sulawesi Tengah khususnya di Poso, Sigi dan Parigi Moutong dalam keadaan kondusif. Baso menjelaskan belum ada lagi aksi teror pasca insiden pembantaian terhadap petani pada Mei lalu.
“Sejak kami lakukan penindakan tiga kelompok DPO (daftar pencarian orang) beberapa waktu yang lalu sampai hari ini dalam keadaan kondusif, tidak ada aksi teror, apalagi pada momen Hari Ulang Tahun ke-76 Kemerdekaan Republik Indonesia,” kata Baso saat berdialog dengan Presiden Joko Widodo HUT Kemerdekaan RI Selasa (17/8/2021).
Baso melanjutkan, pihaknya bersama TNI dan masyarakat Dusun Manggalapi, Kabupaten Sigi, Sulteng, menggelar upacara bendera peringatan HUT ke-76 Kemerdekaan RI. Ini adalah kali pertama dilakukan sejak dusun itu berdiri di era 1970-an. Dia mengatakan masyarakat Manggalapi sangat bangga dan haru bisa melaksanakan upacara bendera.
Sementara itu, Jokowi mengapresiasi kerja keras jajaran kepolisian dan TNI sehingga membuat Sulteng khususnya Poso sekarang ini jauh lebih aman. Presiden berharap sisa-sisa DPO kelompok MIT bisa ditangkap semuanya.
Kepada masyarakat Dusun Manggalapi, mantan Wali Kota Solo itu berpesan agar terus berpartisipasi aktif menjaga kondusivitas wilayahnya bersama TNI dan Polri, khususnya dari gangguan teroris.
“Kita harapkan waktu-waktu mendatang segera diselesaikan dari sisa tugas yang sudah kita berikan. Sekali lagi, Dirgahayu Republik Indonesia. Merdeka!,” kata Mantan Gubernur DKI Jakarta itu berapi-api
Satgas Madago Raya belum lama berhasil melumpuhkan tiga orang Anggota Kelompok MIT pimpinan Ali Kalora di dua tempat kejadian perkara (TKP).
TKP pertama terjadi pada Minggu (11/07), di Pegunungan Desa Tanah Lanto, Kecamatan Torue, Kabupaten Parigi Moutong. Pada insiden ini dua DPO MIT Poso tewas.
Kemudian TKP kedua pada Sabtu (17/07) kontak tembak mengakibatkan satu DPO MIT Poso kembali tewas di Desa Tolai Induk, Kecamatan Torue, Kabupaten Parigi Moutong. TKP kedua tidak jauh dari lokasi kontak tembak yang pertama.
Satgas Madago Raya dari dua TKP mengamankan sejumlah barang bukti berupa senjata api jenis revolver, amunisi, bom lontong, kompas, bendera, serta sejumlah barang bukti lainnya yang diduga digunakan tiga DPO MIT tersebut. Belakangan salah satu Jenazah terindentifikasi diketahui bernama Abu Alim alias Ambo, warga Bima, Nusa Tenggara Barat.
Sementara itu Dusun Manggalapi Desa Rejeki Kabupaten Sigi merupakan wilayah terpencil dan terisolasi yang disebut kerap menjadi jalur perlintasan kelompok MIT. Dusun yang hingga kini akses jalan dan komunikasi yang belum baik itu berada di pegunungan sebelah barat kabupaten Sigi. Bahkan warga dusun hingga kini belum bisa menikmati terangnya lampu dari PLN.