Drama Korea memang selalu memberikan kejutan di setiap series-nya. Bulan lalu, Law School baru saja menyelesaikan rangkaian ceritanya di episode 16. Ruangobrol akan kasih sedikit spoiler tentang drama ini.
Drama ini menceritakan tentang perjalanan sebuah kasus pembunuhan di Fakultas Hukum, Universitas Hankuk. Prof. Seo yang merupakan paman dari Han Joon Hwi (Kim Bum) dibunuh di ruangannya. Prof. Yang (Kim Myung Min) terseret sebagai terdakwa kasus ini. Han Joon Hwi dan Kang Sol A (Ryu Hye Young) berusaha mencari tahu kebenaran bersama anggota kelompok belajarnya yang merupakan mahasiswa hukum tahun pertama.
Jaksa, detektif dan sebagian kalangan memang nampak berniat menjebloskan Prof Yang yang merupakan mantan jaksa. Segala cara mereka lakukan termasuk menghilangkan bukti hingga merekayasanya. Beberapa mahasiswa turut menjadi saksi saat persidangan seperti Kang Sol B (Lee Soo Kyung), Jeon Ye Seul (Go Yoon Jung) dan Seo Ji Ho (Lee Da Wit).
Baru beberapa sidang berlangsung, Ye Seul terkena masalah pidana. Prof. Yang turun tangan sebagai pembela khusus. Ye Seul diduga mencederai pacarnya dengan sengaja yang merupakan anak anggota dewan hebat.
Lalu, apakah Prof. Yang bisa membela Ye Seul? Bagaimana nasib persidangan Prof. Yang? Mengapa Han Joon Hwi dan Kang Sol A yakin bahwa Prof Yang tidak bersalah? Pertanyaan ini akan bisa kita jawab setelah selesai episode 1-16.
Kelas Hukum Drama Korea
Lagi lagi korea sukses membawa isu yang rumit menjadi sangat dimengerti. Sepanjang cerita kita seakan mempelajari dasar-dasar hukum seperti asas praduga tak bersalah, jalannya sidang dan mengetahui UU yang berlaku di Korea. Tentu tak bisa langsung membuat kita paham jadi sarjana hukum.
Penjelasan hukum dijelaskan dalam setiap sidang, kelas Prof. Yang dan profesor lainnya. Kita juga seakan memahami bagaimana membangun argumen yang berkekuatan dan memiliki dasar. Karena dalam hukum, asumsi sekalipun harus bisa dipertanggungjawabkan jika ada dalam fakta sidang.
Selain itu, drama Law School juga menunjukkan bagaimana Kang Sol A membersihkan namanya atas masa lalu melalui jalur hukum. Strategi mendapatkan bukti dalam hukum juga menjadi penting untuk dipelajari.
Semua hal rumit sekalipun ternyata bisa dipelajari dan tidak membosankan selama bisa dikemas dengan baik dan menarik. Media visual seringkali lebih berhasil menjelaskannya. Hal itu juga yang selalu didorong oleh ruangobrol dalam membahas isu terorisme yang menarik seperti memproduksi beberapa film.
Media penyampaian dan cara menyampaikan pesan memang sangat penting selain isinya. Dari cara kita menyampaikan kadang membawa anggapan yang salah karena cara yang kurang tepat.
Komentar