Pemerintah Indonesia terus berupaya keluar dari Pandemi COVID-19 yang belakangan mengalami lonjakan kenaikan sangat drastis. Salah satu caranya melalui vaksinasi terhadap terhadap sekitar 181,5 juta penduduk Indonesia guna mencapai kekebalan komunal (herd immunity).
Pada Kamis (01/07), sebanyak 998.400 dosis vaksin COVID-19 Astrazeneca dalam bentuk jadi tiba di Bandar Udara (Bandara) Soekarno Hatta, Tangerang, Banten. Vaksin tersebut merupakan bantuan dari pemerintah dan masyarakat Jepang.
Menurut Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, kedatangan vaksin ini merupakan pertama dari dua batch pengiriman yang direncanakan. Ini menambah total vaksin Astrazeneca yang dimiliki Indonesia menjadi 9.226.800 dosis.
Secara keseluruhan, jumlah vaksin yang ada di Tanah Air telah menjadi hampir 100 juta dosis vaksin jadi. Lanjut menurut Budi, bantuan vaksin dari Pemerintah Jepang ini merupakan wujud dari kedekatan kedua negara yang sudah terjalin sangat lama. Ia yakin jika bantuan ini bukan dilatarbelakangi oleh hal-hal lain.
“Saya berharap rakyat Jepang juga sehat selalu dan mudah-mudahan bisa mengatasi pandemi ini bersama-sama. Karena pandemi besar ini hanya bisa diselesaikan kalau kita bekerjasama di seluruh bangsa di dunia,” kata Budi saat Konperensi Pers virtual menyambut kedatangan vaksin AstraZeneca dari Jepang Kamis lalu.
Kemenlu : Ada Kerjasama Bilateral Indonesia – Jepang
Sementara itu Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) RI Mahendra Siregar menegaskan jika Pemerintah terus bekerja keras dan melakukan diplomasi agresif untuk mengamankan pasokan vaksin bagi kebutuhan rakyat Indonesia. Mahendra mengakui jika hal itu tidak mudah karena pasokan vaksin di dunia masih terbatas sementara kebutuhan dari setiap negara sangat besar dan mendesak.
“Kita masih menghadapi tantangan berat pandemi COVID-19 dan untuk mengatasi pandemi ini, pemerintah akan terus bekerja keras termasuk dengan meningkatkan program vaksinasi nasional dan protokol kesehatan,” ujar Mahendra
Menurut Mahendra agar usaha tersebut berhasil harus didukung penuh oleh masyarakat. Ke depannya, seluruh kementerian dan lembaga, dan seluruh instansi lainnya akan terus bersinergi dalam memastikan kelancaran pasokan vaksin, baik secara bilateral maupun multilateral demi tercapainya target program vaksinasi di Tanah Air.
Pada kesempatan itu, Mahendra juga menjelaskan jika Pemerintah Jepang yang telah mengirimkan 998.400 dosis vaksin COVID-19 AstraZeneca melalui skema kerja sama bilateral. Kedatangan kali ini merupakan batch pertama dari dua kali pengiriman yang direncanakan.
“Indonesia berterima kasih pada pemerintah dan masyarakat Jepang yang telah bersedia berbagi untuk melakukan dose-sharing dan mendukung secara konkret upaya penanganan pandemi di Indonesia,” ujarnya
Lebih lanjut, Mahendra menjelaskan kerja sama ini merupakan hasil nyata dari komunikasi intensif antara Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi dengan Menlu Jepang Motegi Toshimitsu. Komunikasi tersebut dilakukan melalui sambungan telepon pada tanggal 10 Juni 2021 dan kemudian dilanjut pada saat keduanya menghadiri Pertemuan Para Menteri Luar Negeri G20 di Bari, Italia.
“Sebagai tindak lanjutnya, pada tanggal 29 Juni yang lalu, Kementerian Luar Negeri dan Kedutaan Besar Jepang di Jakarta menandatangani Exchange of Notes yang menandai kerja sama vaksin sebagai upaya bersama menangani pandemi COVID-19,” ujarnya.
Kedatangan vaksin hari ini, imbuh Mahendra, dapat terlaksana atas jerih payah koordinasi dan kolaborasi Kemenlu, Kementerian Kesehatan, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Kedutaaan Besar Jepang, serta berbagai pihak terkait lainnya
Lebih jauh Wamenlu mengungkapkan, Jepang merupakan mitra strategis Indonesia dan kerja sama di antara kedua negara terus berkembang, sekalipun di masa pandemi yang penuh tantangan ini. Di awal pandemi, kerja sama juga terlihat dari dukungan Pemerintah Jepang dalam repatriasi 69 WNI kru kapal pesiar Diamond Princess. Jepang juga telah menyalurkan berbagai bantuan penanganan COVID-19 melalui berbagai organisasi internasional, serta memberikan dukungan pengadaan obat Avigan dan mobil x-ray.
Sementara itu, Duta Besar Jepang untuk Indonesia Kenji Kanasugi menyampaikan bahwa pengiriman vaksin ini merupakan bukti dari persahabatan yang erat antara Jepang dan Indonesia. Menurut Kenji Jepang dan Indonesia selama ini selalu saling membantu dan mempererat ikatan persahabatan ketika menghadapi kondisi yang sulit, seperti gempa bumi dahsyat di Jepang Timur tahun 2011, dan gempa bumi dan tsunami di Provinsi Sulawesi Tengah.
“Kami ingin bergandengan tangan dengan Indonesia yang merupakan mitra strategis Jepang untuk mengatasi COVID-19,” ujarnya
Sementara itu Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K. Lukito, vaksin AstraZeneca yang dihibahkan Jepang itu merupakan produksi dari Daiichi Sankyo Biotech di Jepang. Dia menegaskan BPOM siap untuk mengawal vaksin ini hingga siap digunakan untuk vaksinasi bagi masyarakat Indonesia.
“Kami selalu siap untuk mendampingi, aspek kualitasnya tentu adalah jaminan, dan kami siap untuk mengawal sampai dapat digunakan pada masyarakat Indonesia,” tandas Penny