Ada beberapa pilihan menghabiskan libur Lebaran. Wisata kuliner sambil memancing bisa jadi salah satu pilihannya. Walau demikian, tetap perhatikan protokol kesehatan ya! Pandemi Covid-19 belum usai.
Jika Anda berada di Kota Semarang, pilihan wisata kuliner sambil memancing dapat ditemui di sejumlah tempat. Maklum, kota ini berada di wilayah pantai utara (pantura) yang berdekatan dengan laut, jadi banyak area tambak atau setidaknya wisata yang berhubungan dengan air.
Di Ibu Kota Provinsi Jawa Tengah ini, pilihan tempat wisata kuliner sambil memancing dapat ditemui di sejumlah tempat. Misalnya; di kawasan Puri Anjasmoro dekat dengan Bandar Udara Internasional Ahmad Yani.
Rutenya, kalau dari Simpanglima atau Kawasan Tugu Muda, berkendara ke arah barat, kemudian ketika masuk Jalan Jenderal Sudirman ada gapura besar masuk ke arah utara, berkendara melalui jalan itu setelah menyeberang Jalan Arteri Yos Sudarso maka sudah dekat dengan komplek-komplek wisata kuliner sekaligus pemancingan tadi.
Sebut saja; Pemancingan Primaraja, Pemancingan Victory, Pemancingan Baron ataupun Pemancingan Tanjung Laut. Di tempat-tempat itu, bisa memesan aneka makanan, terutama seafood sekaligus memancing. Tarifnya beda-beda; mulai dari Rp10ribu hingga Rp15ribu sekali masuk pemancingan. Kalau restonya, gratis. Maksudnya, gratis masuknya kalau makanan tetap bayar hehehe.
Nah, apa saja yang bisa ikan yang bisa dipancing di sana? Tentunya beragam ya, dan tentu saja ikan-ikan air payau. Ada pemancingan nila, bandeng, mujahir, sampai pemancingan kakap dan ikan kerapu.
Untuk umpan, bisa bawa sendiri atau membeli umpan yang disediakan di pemancingan. Selain ikan kakap dan kerapu yang lebih afdol menggunakan umpan udang hidup, ikan-ikan lainnya yang dipancing di sana rata-rata menggunakan umpan pelet atau lumut.
Ruangobrol.id sendiri pada Jumat 14 Mei 2021 sempat mengunjungi dua lokasi. Kebetulan janjian mancing dengan teman-teman wartawan di Kota Semarang. Ada dari Suara Merdeka, Ayo Semarang.com dan Kantor Berita Antara.
Selepas Salat Jumat, kami menuju lokasi bersepeda motor. Lokasi pertama yang kami tuju adalah Pemancingan Primaraja. Di situ, sempat dapat ikan nila dan bandeng. Di kolam kakap dan kerapu di sana, terlihat ramai pemancing, jadi kami urung memancing di kolam kakap dan kerapu itu.
Bosan di pemancingan itu, kami bergeser ke Pemancingan Baron. Lokasinya kira-kira terpaut 500 meter dari Primaraja. Di Baron sendiri, rata-rata pemancing di sana menargetkan ikan bandeng. Walaupun ikan-ikan lain, seperti mujahir bahkan kalau beruntung bisa strike ikan bulan-bulan di sana.
Suasana khas daerah dekat laut langsung menyeruak. Hembusan angin laut begitu terasa. Dari Pemancingan Baron, Menara Air Traffic Controller Bandar Udara Jenderal Ahmad Yani terlihat jelas.
Kalau di saat-saat normal, sembari memancing kita bisa melihat pesawat take off ataupun landing. Tapi, di era pandemi ini, apalagi ada larangan mudik selama Lebaran, nyaris tidak ada aktivitas pesawat di sana. Dari sore hingga selepas malam hari kami memancing, tidak ada pesawat yang take off maupun landing.
Di sana, umpan lebih banyak disambar ketika malam. Biasanya, untuk memudahkan memancing, ketika sudah gelap maka pelampung dipasang fosfor berwarna hijau. Tujuannya, ketika umpan disambar ikan, pelampung yang sudah dipasang fosfor tentu lebih jelas terlihat pergerakannya.
Secuil referensi hiburan di Kota Semarang ini mudah-mudahan bisa jadi rujukan kala ingin mengisi waktu libur di Kota Semarang. Tentunya tetap perhatikan protokol kesehatan ya!
FOTO RUANGOBROL.ID/EKA SETIAWAN
Suasana Resto dan Pemancingan Baron Kota Semarang, Jumat 14 Mei 2021 sore.