Guna memperkuat ukhuwuah, Pondok Pesantren (Ponpes) Islam Al Mukmin Ngruki, Solo, Jawa Tengah mengunjungi beberapa Pesantren besar di Jawa Timur. Pada kunjungan-kunjungan itu, Ustad Abu Bakar Baasyir yang barus saja bebas dari penjara, ikut bersama rombongan.
Diawali pada Kamis (11/2) pagi, rombongan Ponpes Islam Al Mukmin Ngruki bertandang ke Ponpes Darussalam Gontor, Ponorogo, Jawa Timur. Rombongan yang tiba pada pukul 9 pagi itu langsung disambut oleh KH. Hasan Abdullah Sahal, Pimpinan Ponpes Gontor. Ustad Abu sengaja memilih Ponpes ini, selain untuk membangun dan memperkuat silaturahim, dia juga ingin mengenang masa-masa ketika menjadi santri dulu. Ustad Abu Bakar Baasyir tercatat sebagai alumni pondok pesantren tersebut.
Sore harinya, kunjungan berlanjut ke Ponpes Tebu Ireng, Jombang, Jawa Timur. Kedatangan mereka disambut oleh KH. Abdul Hakim Mahfuz, cicit dari pendiri Nahdlatul Ulama (NU), KH. Hasyim Azhari. Tujuan dari kunjungan ini adalah untuk menjalin hubungan silaturahim antara kedua pondok pesantren. Selain itu, melalui pertemuan tersebut, diharapkan akan tercipta jembatan yang dapat mempersatukan umat Islam. Terutama setelah adanya gesekan dan perpecahan diantara umat akibat perbedaan pandangan politik.
Ponpes Tebu Ireng masuk dalam agenda kunjungan karena mempertimbangkan sejarah pesantren ini yang berkaitan erat dengan perjuangan umat Islam. KH. Hasyim Asy’ari adalah seorang Ulama yang mempelopori jihad untuk berperang melawan penjajahan Belanda di era kemerdekaan. Semangat jihad dari pendiri NU ini yang menjadi salah satu alasan kunjungan Ponpes Al Mukmin Ngruki ke Tebu Ireng, Jombang.
Momen-momen kebersamaan dari kunjungan di dua pesantren itu diabadikan dalam sebuah foto yang diposting dalam akun Facebook Ponpes Al Mukmin Ngruki. Hamzah Baya, Ketua Jama’ah Anshorus Syari’ah (JAS), Jawa Timur, seolah tidak ingin ketinggalan dengan momen penting itu. Dia turut membagikan kebersamaan tersebut melalui halaman Facebook miliknya pada Minggu (14/2) kemarin. “Menjaga ukhwah dan persatuan ummat bersilaturahmi ke pondok tebu Ireng Jombang yg didirikan oleh tokoh NU Penyeru Resolusi Jihad Hadzrotu Syaikh KH Hasyim Asy’ari rahimahullah.th 1899 M,” tulisnya.
Seperti yang diketahui, sejak tanggal 8 Januari lalu, Abu Bakar Ba’asyir atau yang kerap disapa Ustad Abu kembali menghirup udara bebas. Dia sempat menjalani hukuman di Lapas Gunung Sindur Bogor sejak 2010. Ustad Abu diketahui kembali ke Solo dan menghabiskan waktunya bersama keluarga di kediamannya di sekitar lingkungan Ponpes Al Mukmin Ngruki, Solo.
Sebelum tertangkap dan mendekam di Lapas Gunung SIndur Bogor, Pria keturunan Arab – Yaman ini adalah petinggi atau amir Jama’ah Anshorut Tauhid (JAT). Dia ditangkap oleh kepolisian setelah terbukti memberi restu untuk pendirian tempat pelatihan militer bagi organisasi-organisasi jihad di Indonesia, di kawasan Bukit Jalin, Jantho, Aceh pada 2010 silam. Atas perannya itu, Mantan orang nomor wahid di organisasi Jama’ah Islamiyah ini harus dihukum penjara selama 15 tahun.
Kini, di usianya yang senja, dia berusaha untuk merangkul umat agar bersatu dan tidak lagi terpecah belah hanya karena perbedaan pandangan politik. Semoga dengan kunjungannya ke Ponpes Gontor dan Tebu Ireng bisa memberikan dampak positif bagi masyarakat, terutama umat Islam di Indonesia.