Terjebak dalam scrolling tak berujung di deretan film Netflix? Enola Holmes mungkin dapat membantu anda. Petualangan Enola yang diperankan oleh Millie Bobby Brown ini akan menjadi hiburan yang tepat di akhir pekan.
Film berdurasi 123 menitĀ ini terinspirasi dari sebuah buku berjudul “The Case of the Missing Marquess : An Enola Holmes Mistery” yang ditulis oleh Nancy Springer. Seperti bukunya, film ini memperkenalkan tokoh Enola, anak terakhir dari keluarga Holmes. Kedua kakaknya, Sherlock dan Mycroft sudah lebih dulu dikenal publik. Sherlock adalah detektif terkenal yang sudah membongkar banyak misteri di Inggris. Sedangkan Mycroft adalah seorang aparat pemerintah yang kaku.
Sherlock Holmes diperankan dengan cukup hidup oleh Henry Cavill. Kita mengenal aktor ini lewat perannya sebagai Superman atau Napoleon Solo di film Man from U.N.C.L.E. Sepanjang film, Henry tampak cocok memerankan detektif kenamaan itu. Sementara itu, Mycroft Holmes secara apik dibawakan oleh Sam Claffin. Bagi yang mengikuti film Hunger Games, Sam adalah Finnick Odair, si pemenang dari Distrik 4.
Plot utama dari film ini menceritakan tentang pencarian Enola terhadap ibunya yang menghilang tiba-tiba. Mendapati kabar hilangnya sang ibu, Sherlock dan Mycroft bergegas pulang dari London ke kota kecil tempat mereka lahir. Setibanya disana, sebagai kakak tertua, Mycroft mengambil peran sebagai wali Enola. Dia memaksa adik bungsunya untuk masuk dalam sebuah sekolah perempuan yang super ketat. Hal ini tentu saja ditolak oleh gadis 16 tahun itu.
Sebagai bagian dari keluarga Holmes, Enola banyak belajar soal memecahkan teka teki, membaca sandi, berstrategi, bela diri, dan berbagai ilmu lain. Kemampuan deduksinya hampir menyamai Sherlock Holmes. Hal ini tidak lepas dari peran sang ibu yang selalu mendidik Enola. Dia kemudian menggunakan kemampuan itu untuk memecahkan sebuah pesan yang disusun ibunya dalam teka-teki. Tidak hanya berhasil menerjemahkan pesan tersebut, dia juga menemukan sejumlah uang. Enola lalu kabur di sebuah pagi untuk memulai pencariannya.
Menggunakan pakaian Sherlock ketika masih muda, Enola menyelinap ke sebuah kereta. Dia berpikir akan bisa menemukan ibunya di London. Di kereta itu, dia justru bertemu denganĀ pemuda bangsawan bernama Tewkesbury. Pemuda yang bersembunyi dari keluarganya itu ternyata sedang dikejar oleh pembunuh bayaran. Atas bantuan Enola, mereka berhasil kabur dengan melompat dari kereta. Keduanya berjalan kaki menuju London dan berpisah ketika sampai disana.
London membuat Enola tercengang karena keramaian dan keadaan kota yang tak pernah dia temukan sebelumnya. Dia menelusuri setiap jalan dan tempat berdasarkan petunjuk-petunjuk kecil yang ditinggalkan ibunya. Diam-diam, Sherlock juga memecahkan teka-teki sang ibu dan ikut membantu adik perempuannya tanpa diketahui Mycroft.
Berbagai hal dihadapi Enola, dimulai dari pembunuh bayaran, misteri keluarga Tewkesbury, tertangkap oleh Scotland Yard (polisi) atas perintah Mycroft, hingga sempat merasakan sekolah perempuan yang dibencinya. Dalam petualangannya, Enola berhasil memecahkan misteri dibalik keluarga Tewkesbery yang berkaitan erat dengan perpolitikan Inggris ketika itu. Pencapaian ini membuat Sherlock ketinggalan start oleh Enola.
Enola digambarkan sebagai perempuan tangguh yang mudah beradaptasi dalam berbagai situasi. Pelajaran dari ibunya yang membuat dia selamat dari situasi sulit. Dia bukan perempuan anggun yang penuh attitude seperti halnya bangsawan lainnya di Inggris pada masa itu. Enola berdiri pada prinsipnya dan meyakini bahwa masa depan adalah miliknya.
Film ini memberikan inspirasi bahwa sejatinya seseorang bisa melakukan apa yang menjadi tujuannya jika didasari dengan kemampuan dan kemauan. Enola Holmes juga membawa kita belajar bagaimana menggapai tujuan tersebut. Kita harus siap dengan segala tantangan yang mungkin tidak pernah ditemui. Sebelum meraih tujuan itu, kita harus terus berusaha.