Direktorat Intelijen dan Keamanan (Dit Intelkam) Polda Jawa Tengah menggandeng para mantan napiter di wilayah hukumnya untuk bersinergi melakukan deradikalisasi terhadap kelompok rentan terpapar radikalisme terorisme. Aparat juga mengajak para mantan napiter aktif mendukung program vaksinasi Covid-19 yang sedang dilakukan.
Para mantan napiter yang digandeng tergabung dalam Yayasan Putra Persaudaraan Anak Negeri (Persadani) khususnya di Kota Semarang dan pantura maupun yang tergabung dalam Yayasan Gema Salam di Solo Raya.
Pertemuan dengan para mantan napiter yang tergabung dalam Yayasan Persadani digelar Senin 1 Februari 2021 sekira pukul 13.00 WIB di Kota Semarang.
“Ini jadi ajang silaturahmi dan sosialisasi Peraturan Presiden (Perpres) nomor 7 Tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme,” ungkap Kanit III Subdit IV Dit Intelkam Polda Jateng Kompol Kholid pada pertemuan itu.
Selain itu, aparat juga mengajak para mantan napiter untuk mendukung program vaksinasi nasional yang sedang berjalan. Ini pada konteks pandemi Covid-19.
Ketua Yayasan Persadani Machmudi Hariono alias Yusuf menyebut pihaknya siap bersinergi dan kolaborasi bersama pemerintah terutama dari kepolisian untuk hal tersebut.
“Baik di kalangan pelajar, mahasiswa maupun para mantan napi teroris yang bebas penjara untuk dirangkul agar tidak terjerumus permasalahan yang sama,” kata Yusuf.
Pada Rabu 27 Januari 2021 sekira puku 14.00 WIB pihak Dit Intelkam Polda Jateng juga melaksanakan pertemuan dengan Yayasan Gema Salam di Kecamatan Colomadu Kabupaten Karanganyar.

Kanit III Subdit IV Dit Intelkam Polda Jateng Kompol Kholid ketika itu menyampaikan harapannya agar Yayasan Gema Salam ikut berperan aktif mensosialisasikan Perpres nomor 7 Tahun 2021.
“Kami juga berharap Yayasan Gema Salam dapat membantu pemerintah untuk mensukseskan program vaksinasi Covid-19 di wilayah Jateng khususnya Solo Raya,” ungkap Kompol Kholid.
Ketua Yayasan Gema Salam Joko Tri Harmanto alias Jack Harun menyambut baik ajakan dari aparat kepolisian itu.
“Kami mendukung penuh, baik untuk upaya menangkal perkembangan ektremisme yang mengarah kepada terorisme di Solo Raya maupun siap jadi contoh yang divaksin Covid-19. Ini sebagai contoh dan motivasi kepada masyarakat Solo Raya untuk tidak takut divaksin,” kata Jack.