Pasca diserang oleh Pandemi COVID-19 Indonesia melalui pemerintahnya sudah membuat berbagai kebijakan guna melindungi masyarakat dari dampak Pandemi. Untuk mendukung hal tersebut salah satunya dengan menggelontorkan anggaran sebesar Rp239,53 triliun untuk klaster perlindungan sosial.
Namun Presiden Joko Widodo mengakui belum cukup puas dengan beberapa program itu. Dia meminta kepada para Menteri di Kabinetnya agar lebih baik lagi dalam bekerja. Dia meminta kepada para Jajarannya untuk mencari program yang lebih tepat sasaran.
“Saya ingin menteri-menteri lebih baik lagi bekerja mencari program yang lebih tepat sasaran. Semua harus terus kita perbaiki, masih banyak kerja keras yang perlu kita kerjakan, kira harus terus melakukan penyesuaian kebijakan mencari yang lebih baik,” kata Presiden Jokowi dalam rapat Strategi Penanganan COVID-19, di Istana Merdeka, Provinsi DKI Jakarta Sabtu (3/10/2020)
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu meminta kepada masyarakat agar jangan ragu untuk melapor. Menurut Jokowi, dia telah memerintah Menteri Dalam Negeri untuk terus mendorong pemerintah daerah, membuka keran-keran aduan atau masukan untuk perbaikan kebijakan ke depan. Menurut Jokowi, setelah tujuh bulan banyak yang bisa dipelajari dari wabah COVID-19 ini.
“Misalnya pembatasan sosial, saya kira harus kita sesuaikan. Untuk itu, saya menekankan pentingnya pembatasan sosial skala mikro, atau mini lockdown. Kita buat lebih terarah, spesifik, fokus, tajam untuk mengatasi masalah COVID-19 tapi tidak membunuh ekonomi dan kehidupan masyarakat. Ini yang harus kita lakukan,” imbuhnya
Kendati demikian kata Jokowi, penyesuaian kebijakan itu jangan dianggap pemerintah mencla-mencle. Pasalnya menurut Jokowi COVID-19 ini merupakan masalah baru yang dihadapi oleh seluruh dunia. Menurutnya belum ada negara yang berani mengkaim sudah menemukan solusi yang terbaik.
“Tiap negara juga berbeda-beda masalahnya, berbeda cara dalam menanganinya. Jadi kitapun harus terus menyesuaikan diri, mencari cara terbaik yang paling cocok dengan situasi kita. Sekali lagi, pencapaian kita sejauh ini tidak buruk, angka-angkanya jelas, tapi jangan membuat kita terlena, kita harus waspada, kita harus tetap bekerja keras,” tuturnya Kakek dari Jan Ethes tersebut
Selain itu mantan Walikota Solo itu meminta kepada semua pihak agar tidak meremehkan Pandemi COVID-19. Menurut Jokowi selama tujuh bulan menangani COVID-19 menunjukkan jika Indonesia mampu mengatasi masalah. Kendati demikian Jokowi mengakui jika di beberapa hal masih perlu diperbaiki lagi agar lebih sempurna.
“Belum sempurna? Iya, tapi bisa kita perbaiki bersama-sama. Mengatasi pandemi ini memang sulit, memerlukan kerja keras bersama, dan saya yakin kita akan dapat melakukannya, yang penting dalam situasi seperti ini jangan ada yang berpolemik, dan jangan ada yang membuat kegaduhan-kegaduhan,” kata Jokowi lagi
Selanjutnya Jokowi meminta kepada Masyarakat agar mengubah pola hidup dengan menyesuaikan protokol kesehatan. Kemudian dia menyampaikan apresiasinya kepada semua tenaga medis dan semua relawan. Jokowi optimis dan percaya jika semua pihak saling melindungi dan saling membantu akan mampu melalui masa-masa sulit ini.
“Tidak kalah pentingnya adalah peran serta masyarakat untuk berubah, menyesuaikan diri, menaati protokol kesehatan. Lakukan dengan disiplin 3M, memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan. Tetap optimis mengatasi masalah,” pungkasnya