Sejak masuk ke Indonesia pada Maret lalu, penyebaran COVID-19 tak kunjung mereda bahkan cenderung naik. Karena itu sebagai garda terdepan dalam penanganan pasien terpapar COVID-19 tugas tenaga medis tidaklah mudah. Bahkan hingga tulisan ini ada puluhan tenaga medis yang meninggal dunia karena terpapar virus mematikan tersebut.
Salah satu tenaga medis yang terpapar COVID-19 adalah Faisal Matondang, Sp.P, seorang dokter spesialis paru. Sehari-hari dia bertugas di RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso Jakarta.
Rumah sakit tempatnya bekerja tersebut menjadi rumah sakit yang menangani pasien positif COVID-19. Sebagai dokter spesial, Dokter Faisal sudah menangani pasien sejak awal COVID-19 masuk Indonesia. Karena itu lah membuat ia belakangan ikut terpapar.
Dokter spesialis paru lulusan Universitas Indonesia untuk memulihkan kondisnya ia sebelumnya menjalani perawatan. Sekarang Dokter Faisal sudah dinyatakan sembuh dan bisa bertugas kembali menangani pasien COVID-19.
“Hari ini saya pertama masuk, Pak, setelah saya menjalani perawatan. Saya terkena Covid. Jadi saya sudah menjalani perawatan segala macam. Kemarin rontgen terakhir dan sudah di-swab. Saya dinyatakan sudah boleh bertugas. Jadi hari ini saya baru hari pertama bertugas,” kata Dokter Faisal saat ditelpon Presiden Jokowi dalam video yang diunggah di saluran YouTube Sekretariat Presiden, Minggu (27/9).
Selanjutnya kepada Dokter Faisal, Jokowi menanyakan penanganan Covid di RSPI Sulianti Saroso. Kepada Jokowi, Dokter Faisal menjelaskan jika penanganan di RSPI Sulianti Sarosi sudah berjalan baik dan sudah sesuai dengan prosedur dan standar dari Kementerian Kesehatan. Begitu pula dengan alat medis dan obatan-obatan sudah tersedia lengkap. Namun dia mengakui karena pasien COVID-19 terus bertambah pihaknya agak kewalahan karena kekurangan tenaga medis.
“Obat-obatan tersedia lengkap. Alat medis insyaallah tersedia. Tenaga mungkin masih tetap kurang. Pasien makin bertambah,” tuturnya
Lebih lanjut Dokter Faisal menambahkan bahwa para pasien yang dirawat mengalami kebosanan. Karena itu untuk mengusir kebosanan tersebut Dokter Faisal memberikan waktu dan atensi yang lebih. Meski dalam kondisi yang tak nyaman karena menggunakan APD Dokter Faisal menyempatkan diri untuk berbincang dan bercanda dengan pasien.
“Saya biasa sama pasien-pasien sering agak lama. Di samping periksa, walaupun saya sesak karena tertutup oleh APD, saya suka bercanda-bercanda. Terakhir itu saya kasih semangat buat pasien supaya pasien tetap berpikir positif untuk dapat hasil negatif swab-nya,” ucapnya.
Karena itu Dokter Faisal meminta kepada masyarakat agar selalu konsisten dalam menerepakn 3 M, mengenakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak dan menghindari kerumunan. Hal itu diperlukan untuk mencegah terjadinya penyebaran COVID-19.
“Tetap jaga sesuai protokol kesehatan, pakai masker, mencuci tangan, menghindari berkumpul-kumpul. Mudah-mudahan kita bisa lewati pandemi ini,” pinta Faisal.
Jarang Pulang ke Rumah
Cerita yang sama disampaikan Sifira Kristingrum, seorang perawat di Rumah Sakit Angkatan Laut Dr. Ramelan, Surabaya kepada Jokowi. Sifira menyampaikan jika dirinya selama menangani pasien selama lima bulan jarang pulang ke rumah dan bertemu dengan keluarganya. Terakhir pulang menurut Sifira adalah satu bulan lalu.
“Diizinkan pulang Pak, setelah satu bulan kita cek swab, kalau negatif kita pulang,” kata Suster Fira saat ditanya Jokowi kapan terakhir pulang ke rumah.
Lebih lanjut Suster Fira menjelaskan jika dirinya sehari-hari ditempatkan di ruangan Intensive Care Unit (ICU) yang memiliki 16 tempat tidur dan dilengkapi dengan 11 ventilator. Menurut Suster Fira dalam dua minggu terakhir ini pasien yang masuk ke ICU menurun.
Menurut Suster Fira para pasien positif COVID-19 sering merasa ketakutan. Menurutnya, jika pasien tersebut sesak napas tetapi dalam kondisi sadar, pasti mengeluh takut. Karena itu untuk menghindari tertular COVID-19 agar selalu mematuhi protokol kesehatan.
Seteleh mendengar cerita dari Dokter Faisal dan Suster, Jokowi menyampaikan apresiasi yang tinggi atas kerja keras dan dedikasi Dokter Faisal dan Suster Fira beserta seluruh perawat, dokter, dan tenaga medis lainnya dalam menangani dan merawat pasien yang terdampak Covid-19. Menurut Jokowi Memakai APD sampai 8 jam itu sesuatu juga yang sangat berat sekali.
“Oleh sebab itu, sekali lagi saya sangat menghargai, sangat mengapresiasi apa yang oleh Mbak Fira lakukan beserta seluruh rekan-rekan perawat, tenaga kesehatan, dokter, semuanya dalam berjuang terus melawan Covid ini,” pungkas Mantan Gubernur DKI Jakarta.