Meskipun selalu ketat menjaga protokol kesehatan, mulai dari rutin cuci tangan pakai sabun, menjaga jarak dan pakai masker bukan otomatis bisa terhindar dari Covid-19. Perempuan satu ini bercerita bagaimana dirinya ternyata positif terinfeksi Covid-19 meskipun protokol kesehatan selalu dia terapkan bahkan pula awalnya tanpa gejala.
Sebut saja namanya Rini, seorang pegawai kantoran berusia 24 tahun. Karena tugas yang harus ditunaikan, Rini kerap bepergian ke beberapa daerah. Berbagai moda transportasi digunakan, termasuk pesawat terbang.
Pekan pertama September lalu selepas tugas luar Jawa, Rini melakukan rapid test di Bandara Internasional Soekarno – Hatta Tangerang. Hasilnya non reaktif.
Tes itu sengaja dilakukan Rini untuk berjaga-jaga apakah selama tugas-tugasnya terinfeksi Covid-19 atau tidak. Sebenarnya saat itu Rini tak merasakan gejala apapun, khas penderita Covid-19. Apalagi dia ketat menerapkan protokol kesehatan.
Hasil negatif itu tak membuatnya puas. Pada 12 September 2020, dia melakukan swab test. Sehari kemudian keluar hasilnya: positif terinfeksi Covid-19.
“Saya merasa tangan dan kaki linu banget, kalau saya bilang mirip rematik,” katanya kepada ruangobrol.id Sabtu 3 Oktober 2020 via telepon.
Setelah dinyatakan positif terinfeksi Covid-19, ada petugas dari puskesmas di dekat rumahnya menelepon. Mulai dari meminta informasi dengan siapa saja kontak, tempat yang disinggahi hingga isolasi. Untuk yang terakhir, setelah berkonsultasi, Rini akhirnya melakukan karantina mandiri.
Dua hari setelah dinyatakan positif Covid-19 itu, Rini mulai mengalami gejala-gejala khas penderitanya: kehilangan indera penciuman dan perasa. Itu dirasakannya sampai 6 hari.
“Saya cium bau parfum tapi nggak terasa, uniknya lagi saya cium bau minyak angin tapi baunya beda, jadi manipulasi bau juga,” lanjutnya.
Selama karantina, Rini rutin mengonsumsi multivitamin, makan bergizi dan teratur, mengonsumsi madu, rutin berkumur dengan obat kumur antiseptik dan rutin cuci hidung dengan air infus.
Hari ke-8 karantina itu, Rini merasakan tubuhnya mulai pulih. Indera penciumannya perlahan ikut pulih. Ini juga sesuai anjuran dokter, agar tiap hari melatih indera penciuman.
Pada tanggal 24 September 2020 Rini dinyatakan negatif Covid-19. Hasil itu didapat tentunya setelah kembali melakukan swab test.
“Sampai hari ini 90 persen sudah balik indera penciumannya,” ungkap Rini.
Dari pengalamannya, Rini berpesan agar masyarakat luas harus sama-sama saling menjaga. Menerapkan protokol kesehatan sangat penting dilakukan. Tak kalah penting, ada baiknya juga memposisikan diri untuk sebagai OTG (orang tanpa gejala) jadi kewaspadaan menjadi lebih tinggi.
“Saling menjaga, saya jaga dia, dia jaga saya. Protokol kesehatan jangan lupa terus diterapkan ditambah berdoa, berjemur dan berolahraga setiap harinya,” tutup Rini.
FOTO DOK. NARASUMBER
Berbagai suplemen yang rutin dikonsumsi Rini selama karantina mandiri.