Berbuat baik tanpa memandang agama
Berbuat baik tanpa memandang suku bangsa
Saat kau bisa melakukan kebaikan
Jangan mengharap imbalan dari Tuhan
… (Kebaikan Tanpa Sekat)
Potongan lirik lagu itu mengalun ditemani musik kasidah di salah satu hotel di Kota Semarang, Sabtu 19 September 2020. Lengkap dengan kendang, biola, gitar, keyboard dan beberapa alat musik lain, lagunya jadi begitu khas. Pelantunnya ibu-ibu, jumlahnya 12 orang.
Ya, Nasida Ria! Grup musik kasidah modern itu diberi tepuk tangan sejumlah tamu yang hadir. Termasuk ketika itu Wakil Wali Kota Semarng Hevearita Gunaryanti Rahayu hingga Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Semarang Indriyasari.
Beberapa anak muda juga hadir di mini konser itu. Di ruangan itu, di mana mereka mengenakan masker seiring dengan kondisi di tengah Pandemi Covid-19, lantunan lagu itu menyejukkan.
Nasida Ria saat itu melaunching album ke-36, setelah 45 tahun mereka berkarya, berkancah di blantika musik Indonesia. Album itu berisi 7 lagu, berkolaborasi album bersama “juniornya” yakni Ezzura, bergenre kasidah pop. Masing-masing lagunya: Kebaikan Tanpa Sekat (Nasida Ria), Racun Rumah Tangga (Nasida Ria), Budi Pekerti (Nasida Ria), Jangan Tinggalkan Sholat (Nasida Ria), Sosmed (Ezzura), Ujian (Ezzura) dan Wanita Tiang Negara (Ezzura).
Album ini resmi rilis di platform digital seperti Spotify, Jook, iTunes, YouTube Musix, Deezer, dan sebagainya, rilisnya hari ini melalui label milik Nasida Ria yaitu Nasida Ria Entertainment.
Seperti lagu-lagu sebelumnya, Nasida Ria yang merupakan ikon genre kasidah modern di Indonesia, tak hanya mengusung tema religi, tapi juga menyuarakan perdamaian, politik, kehidupan dan kritik sosial hingga kebebasan pers. Lagu-lagu mereka sebelumnya juga telah dicover beberapa grup musik maupun musisi kenamaan. Sebut saja lagu Perdamaian dibawakan Gigi pada album Raihlah Kemenangan, lagu Kota Santri dibawakan musisi Krisdayanti dan Anang Hermansyah.
Pentolan Nasida Ria, Hj. Rien Djamain pada kesempatan itu mengatakan bersama personilnya selalu menjunjung kekompakan, permusyawarahan dan silaturahmi.
“Kami ingin berdakwah lewat seni. Misinya dakwah,” ungkap pemain tamborin sekaligus vokalis Nasida Ria itu kepada awak media di Kota Semarang.
Launching album pada hari ini juga bertepatan dengan 45 tahun mereka berkarya di blantika musik Indonesia. Mereka berkeinginan tetap menyuarakan pesan-pesan itu, mencoba tetap relevan dengan keadaan saat ini.
Beberapa event musik nasional belakangan, seperti Synchronize Festival, Nasida Ria sukses menghibur generasi milenal. Ribuan anak muda terbius aksi grup kasidah modern asal Kota Semarang ini.
Ajak Kebaikan
Soal lagu Kebaikan Tanpa Sekat, itu merupakan andalan di album ke-36 mereka. Lagu ini berisi ajakan kepada masyarakat untuk melakukan kebaikan kepada siapapun tanpa memandang latar belakang, suku, ras dan agama. Masyarakat dunia harus gotong royong melewati masa sulit seperti ini.
Manajer Nasida Ria, Zuhad Mahdi, menambahkan album itu terbilang cepat prosesnya. Penggarapan hanya 3 bulan; terhitung mulai Juni 2020.
Awalnya, mendapat tawaran mendadak dari Najwa Shihab untuk tampil di Narasi TV konser dari rumah alias online. Akhirnya terciptalah lagu Kebaikan Tanpa Sekat itu, terinspirasi dari Abdurrahman Wahid alias Gus Dur (Presiden ke-4 Republik Indonesia) tentang kebaikan tanpa memandang perbedaan apapun.
“Kebaikan yang kita lakukan akan kembali ke kita,” katanya.
FOTO RUANGOBROL.ID/EKA SETIAWAN
Grup musik Nasida Ria pentas di Kota Semarang Sabtu 19 September 2020 sekaligus melaunching album ke-36 mereka.