Setidaknya 140.000 orang lebih telah terkonfirmasi positif COVID-19 dengan penambahan kasus lebih dari 2000 per hari. Kabar baiknya, 66% telah sembuh dan sedihnya 4% meninggal dunia yang terkonfirmasi positif. Angka ini belum termasuk PDP yang menunggu hasil maupun ODP. Negara ini memang belum tergolong sukses menghadapi pandemi.
Lain halnya dengan kurva Indonesia yang juga belum mengalami penurunan, beberapa negara telah dianggap berhasil mengatasi pandemi. Apa sih rahasianya? Yuk kita simak
- Selandia Baru
Negara ini dianggap paling sukses menghadapi pandemi Virus COVID-19. Negara ini sempat mengalami 102 hari tanpa kasus baru dan terus berangsur pulih. Namun, pada 11 Agustus lalu, 13 kasus baru dilaporkan hadir kembali di negara yang dipimpin Jacinda Ardern tersebut. Dari 4 kasus tersebut, hanya 4 yang merupakan kasus lokal dan sisanya merupakan kasus dari luar negeri.
Dari halaman WHO, Selandia Baru telah memperkenalkan pencegahan virus COVID-19 sejak 30 Januari 2020. Sebelum kasus pertama di negara tersebut, Jacinda Ardern telah memberikan edukasi protokol kesehatan. Menurut mereka, ini merupakan masalah kecepatan menanggapi virus. Selain itu, mereka menekankan jarak fisik yang ketat, pelacakan kontak, manajemen klinis dari mereka yang terinfeksi, dan komunikasi publik yang jelas dan teratur. Semua sumber informasi pemerintah berasal dari analisa dan data ilmiah yang diuji.
- Republik Ceko
Ceko menjadi negara yang menjadi contoh keberhasilan penggunaan masker sejak pertengahan Maret 2020. Pemerintah Ceko mewajibkan penggunaan masker bagi seluruh warga dan melakukan jarak fisik. Bahkan mereka mencontohkan dengan benar penggunaan masker ini di berbagai kesempatan. Selain itu, tes diadakan secara masif kepada setiap mereka yang kurang sehat. Ceko kembali membuka negaranya sejak 30 Juni 2020. Ceko termasuk negara yang sukses melawan pandemi COVID-19.
- Jerman
Jerman menjadi negara selanjutnya yang bisa bernafas cukup lega. Angka positif di Jerman memang melebihi Indonesia yaitu 225.000 lebih pasien positif dengan kesembuhan mencapai 90. Jerman termasuk salah satu negara yang menerapkan lockdown ketat. Mereka menutup sekolah pada awal Maret 2020 ketika kasus masih sedikit. Negara pimpinan Angela Merkel tersebut juga meluncurkan aplikasi pelacakan sosial agar semua bisa terdeteksi dengan mudah, kenaikan anggaran kesehatan dan pengecekan masal.
Menurut beberapa sumber, Pasca menurunnya kurva COVID-19, Jerman justru berhasil mengembangkan berbagai fasilitas kesehatan mereka. Dokter-dokter Jerman juga mengatakan telah bersiap menghadapi ancaman gelombang kedua pandemi. Selain itu, kepatuhan terhadap protokol kesehatan menjadi salah satu kunci keberhasilan Jerman.