Presiden Joko Widodo menyambut baik adanya peningkatan kerja sama antara Indonesia dan Turki. Kerjasama itu menurut Jokowi di antaranya adalah dalam penanganan COVID-19. Menurut Jokowi Turki saat ini sedang dalam tahap lanjut pengembangan Vaksin COVID-19. Presiden Jokowi juga senang Menteri Riset dan Teknologi Indonesia dan Turki telah membahas kemungkinan kerja sama dalam soal penanganan COVID-19 terutama dalam pembuatan Vaksin.
“Saya menyambut baik adanya peningkatan kerja sama kedua negara, termasuk adanya kemungkinan kerja sama dalam penanganan Covid-19. Saya memahami, Turki telah berada dalam tahap lanjut untuk pengembangan vaksin,” kata Presiden Joko Widodo saat menerima telepon dari Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Minggu (2/8) sore sebagaimana diposting di laman Facebook Resminya.
Lebih lanjut Mantan Gubernur DKI Jakarta itu berharap jika kerja sama antara kedua negara yang tengah dibahas oleh Menteri kedua negara itu bisa tercapai saat kunjungan Presiden Erdogan ke Indonesia.
“Saya harap dalam kunjungan Yang Mulia ke Indonesia, kita dapat meluncurkan proyek-proyek konkret tersebut,” kata Jokowi
Selain itu dalam telepon itu Presiden Jokowi menyampaikan ucapan selamat Iduladha kepada Presiden Erdogan dan Istrinya serta seluruh Rakyat Turki. Jokowi berharap Sahabatnya itu dalam keadaan sehat.
“Selamat pagi. Sekitar pukul empat sore kemarin, telepon di Istana Kepresidenan Bogor berdering. Dari sahabat saya, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Kami berbincang sejenak, saling berkabar. Saya menyampaikan ucapan selamat Iduladha kepada beliau, Ibu Emine, dan untuk seluruh rakyat Turki. Semoga Yang Mulia Presiden Erdogan selalu dalam keadaan sehat,” tulis Jokowi
Lebih lanjut Jokowi juga menyampaikan Presiden Erdogan juga menyampaikan hal yang sama. Yaitu mengucapkan selamat Iduladha kepada dirinya dan Ibu Iriana serta kepada seluruh Umat Muslim di Indonesia.
“Presiden Erdogan juga menyampaikan hal yang sama, mengucapkan selamat Iduladha, termasuk kepada seluruh rakyat Indonesia,” imbuhnya
Sementara itu terkait COVID-19, Jokowi kembali menggelar rapat terbatas yang membahas penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional bersama jajarannya di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, 3 Agustus 2020.
Jokowi dalam rapat itu kembali mengingatkan agar penerapan protokol kesehatan terus disosialisasikan kepada masyarakat. Bahkan Jokowi ingin agar sosialisasi tersebut dilakukan secara terfokus dan tidak dilakukan secara sekaligus.
“Saya ingin fokus saja, seperti yang saya sampaikan yang lalu, mungkin dalam dua minggu ini kita fokus kampanye mengenai pakai masker. Nanti dua minggu berikut kampanye jaga jarak atau cuci tangan misalnya,” imbuhnya
Rencananya dalam menyukseskan programnya tersebut, Jokowi akan menggandeng ibu-ibu Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dilibatkan. Menurutnya, jika ibu-ibu PKK siap, maka mereka bisa menjadi cara yang efektif untuk menyosialisasikan protokol kesehatan dari rumah ke rumah.
“Saya kira PKK ini juga sangat efektif untuk door to door urusan masker. Urusan perubahan perilaku betul-betul harus kita lakukan dengan komunikasi di TV, di medsos, dan lain-lain secara masif dalam dua minggu ini dengan cara-cara yang berbeda,” imbuhnya.
Selain itu Jokowi dalam rapat tersebut juga menyoroti masalah realisasi anggaran di kementerian dan lembaga yang masih minim. Dari total Rp695 triliun stimulus untuk penanganan COVID-19, baru 20 persen atau Rp141 triliun yang terealisasi.
“Masih kecil sekali. Penyerapan yang paling gede itu ada di perlindungan sosial 39 persen, kemudian program UMKM 25 persen”
Jokowi menilai minimnya penyerapan anggaran itu lantaran manajemen krisis di Kementerian belum tampak. Sehingga masih terjebak pada pekerjaan harian tanpa mengetahui prioritas apa yang harus dikerjakan. Untuk itu, Presiden meminta Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional agar memerinci urusan tersebut dari setiap menteri terkait.
“Sehingga manajemen krisis ini kelihatan, lincah, cepat, troubleshooting, smart shortcut, dan hasilnya betul-betul efektif. Kita butuh kecepatan,” pungkas Wali Kota Solo tersebut.
Sekadar diketahui Pasien sembuh dari COVID-19 Per 3 Agustus 2020 terdapat penambahan pasien sembuh sebanyak 1.262 kasus. Total pasien sembuh secara nasional sudah mencapai 70.237 kasus. Penyumbang pasien sembuh harian terbanyak hari ini datang dari provinsi Jawa Timur sebanyak 466 kasus dan totalnya mencapai 15.534 kasus.
Provinsi DKI Jakarta menjadi penyumbang kedua terbanyak dengan 138 kasus dan totalnya mencapai 14.165 kasus. Sementara Jawa Tengah menyumbang 110 kasus dan total 5.880 kasus.
Sementara pada hari yang sama ada penambahan sebanyak 1.679 kasus sehingga menambah total menjadi 113.134 kasus positif. Daerah dengan penambahan kasus positif terbanyak yaitu Jawa Timur dengan 478 kasus. Diikuti DKI Jakarta sebanyak 472 kasus positif dan Sulawesi Selatan dengan penambahan 97 kasus baru sehingga. Sedangkan Kasus pasien meninggal bertambah 66 kasus sehingga totalnya secara nasional 5.302 kasus.