Gubernur Provinsi Daerah Khusu Ibukota Jakarta Anies Baswedan secara resmi memutuskan kembali memperpanjang masa Pembatasan Sosial Berskala Besar fase I. Perpanjangan itu berlaku hingga dua pekan pekan kedepan. Keputusan itu menurut Anies diambil berdasarkan pada berbagai masukan, data, dan analisis lintas sektor.
“Kita Putuskan Kembali Memperpanjang Fase 1 PSBB Transisi ini selama dua pekan ke depan,” kata Anies dalam siaran pers-nya di Jakarta Kamis (17/7/2020)
Mantan Menteri Pendidikan itu menjelaskan pertimbangan diperpanjang itu dibuat karena Jakarta memiliki data yang akurat. Karena jumlah tes yang dilakukan Pemprov DKI terus meningkat. Seminggu terakhir, telah dilakukan tes sebesar 3,6 kali lipat dari rekomendasi WHO.
“Berturut-turut dari 6 minggu lalu, jumlah tes kita per minggu adalah 1.991 orang per sejuta penduduk, 2.554 orang per sejuta, 2.806 orang per sejuta, 2.920 orang per sejuta, 3.194 orang per sejuta, dan seminggu terakhir adalah 3.610 per sejuta,” jelas Anies
Mantan Rektor Paramadina itu menyampaikan bahwa hasil tes PCR yang dilakukan pada 5 pekan terakhir, Jakarta sempat menunjukkan angka positif COVID-19 di bawah bawah 5 persen dan termasuk kategori ideal menurut WHO
Namun pada minggu terakir angka kenaikannya di Jakarta meningkat menjadi 5,9 persen. Menurut Anies meski angka 5,9 persen masih di bawah rata-rata tren nasional kenaikan tersebut tetap diwaspadai,
“Di minggu terakhir ini positivity rate kita 5,9 persen. Sesudah lama kita di bawah 5 persen, seminggu terakhir ini kita naik sedikit di atas 5 persen. Masih di bawah rata-rata nasional sekitar 12 persen. Namun trennya naik dan sudah melewati rekomendasi WHO,” imbuhnya
Lebih lanjut Anies menambahkan bahwa Jakarta memiliki 4.556 tempat tidur isolasi COVID dan 659 ICU khusus COVID yang masih mencukupi untuk menangani kasus di Jakarta.
Namun demikian, dalam seminggu terakhir terjadi kenaikan Bed Occupancy Rate (BOR) di RS Rujukan COVID di Jakarta, dari 34 menjadi 45 persen. Artinya, walau jumlah pasien dengan gejala berat menurun, namun terjadi peningkatan jumlah pasien dengan gejala ringan dan sedang. Hal itu dikarenakan agresifitas Dinas Kesehatan dalam melakukan active case finding ke masyarakat untuk kemudian dilakukan isolasi dan perawatan.
Selain itu menurut Anies berdasarkan Data yang dimiliki tingkat penularan di Jakarta juga mengalami kenaikan. Awalnya di bawah 1, kini naik menjadi 1,15 per tanggal 12 Juli. Artinya 1 orang positif menularkan ke 1 orang lain.
“Berdasarkan data-data ini maka tampak bahwa masih terlalu berisiko bila kita melonggarkan Fase 1 PSBB Transisi dan berpindah ke Fase 2. Untuk itu Gugus Tugas DKI Jakarta memutuskan untuk kembali memperpanjang Fase 1 PSBB Transisi ini selama dua minggu ke depan. Kita belum bisa beralih ke Fase 2,” tegas Anies.
Selain itu Anies juga kembali menegaskan agar warga Jakarta untuk serius mematuhi protokol kesehatan. Terlebih 66 persen kasus positif merupakan kasus orang tanpa gejala.
“Kepada seluruh warga saya ingatkan, terus disiplin menerapkan protokol kesehatan di manapun kita berada. Terus saling mengingatkan bila ada orang di sekitar kita yang tidak menjalankan protokol kesehatan dengan baik. Mungkin kita lelah, mungkin kita bosan tapi masalahnya kita berhadapan dengan musuh yang tidak pernah lelah. Maka kita pun harus tetap bersemangat, saling menyemangati dalam menjalani PSBB Transisi ini,” pungkasnya.
Sekadar diketahui angka kasus positif COVID-19 di Jakarta hingga hari Kamis (17/7) bertambah jumlah kasus positif sebanyak 304 kasus. Sehingga, jumlah kumulatif kasus positif di wilayah DKI Jakarta pada hari ini sebanyak 15.477 kasus. Dari jumlah tersebut, 9.855 orang dinyatakan telah sembuh, sedangkan 721 orang meninggal dunia.
Sementara jumlah pasien positif yang dirawbat berjumlah 781 pasien masih menjalani perawatan di rumah sakit dan 4.121 orang melakukan self isolation di rumah. Sedangkan, untuk suspek yang sudah selesai menjalani isolasi berjumlah 134.603 orang, suspek yang masih menjalani isolasi di rumah sebanyak 526 orang, dan suspek yang masih menjalani isolasi di RS sebanyak 800 orang.