Kepala Desa Payung Kendal Siapkan Mantan Napiter untuk Kelola Bumdes

News

by Eka Setiawan

Perangkat Desa Payung Kecamatan Weleri Kabupaten Kendal berharap kasus terorisme yang pernah terjadi di lingkungannya dijadikan pelajaran berharga agar ke depan tak terulang. Mereka juga telah menyiapkan sejumlah cara untuk membantu proses reintegrasi sosial salah satu warga mereka yang sempat tergelincir kasus terorisme.

Hal itu dibahas saat dilakukan pertemuan di Balai Desa Payung pada Kamis (25/6/2021) siang dihadiri Kepala Desa Payung Son Hanarno dan beberapa staf desa, Ketua RT4/RWI Desa Payung Suharyono, Kepala Unit Idensos Satgaswil Jawa Tengah, Ketua Yayasan Putra Persaudaraan Anak Negeri (Persadani) Machmudi Hariono alias Yusuf, perwakilan dari Kreasi Prasasti Perdamaian dan sejumlah personil dari Polres Kendal.

Pada pertemuan itu dibahas sejumlah hal terkait isu-isu terorisme, propaganda media sosial, dinamika di masyarakat hingga lebih khusus tentang warga desa setempat yang terjerat kasus terorisme.

Warga desa setempat yang terjerat kasus terorisme adalah Purnawan Adi Sasongko alias Iwan. Dia kini masih mendekam di Lapas Porong Sidoarjo Jawa Timur, dijadwalkan bebas pada 12 Mei 2021 mendatang. Dia sebelumnya ditangkap Densus 88 Antiteror Polri pada Mei 2013.

“Dia (Purnawan alias Iwan) dulu aktivis di desa, orangnya baik sering menggerakkan pemuda di sini (untuk kegiatan-kegiatan positif), tapi saya juga bingung kok bisa menyeberang (terjerat terorisme),” ungkap Kepala Desa Sayung Son Hanarno pada pertemuan yang dimulai sekira pukul 13.30 WIB itu.

Walaupun warganya tersangkut kasus tersebut, Son Hanarno meyakinkan jika tidak ada persoalan berarti ataupun diskriminasi kepada Iwan ataupun keluarganya. Pun termasuk akan membantu sesuai kapasitasnya tentang apa yang diperlukan ke depan nanti bebasnya Iwan. Sebab itulah, masukan-masukan dan informasi sangat diperlukan untuk kegiatan ke depan, termasuk keterampilan dan pelatihan apa yang diperoleh saat di lembaga pemasyarakatan.

“Di sini ada Bumdes (Badan Usaha Milik Desa), nanti Mas Iwan bisa saya ajak untuk mengelola,” lanjutnya.

Ketua RT4/RW1 Desa Payung, Kecamatan Weleri, Kabupaten Kendal, Suharyono juga bercerita tentang Iwan. Menurut Suharyono, Iwan adalah pemuda yang cerdas termasuk hingga bisa kuliah dan lulus S1 Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.

“Panggilannya Mas Iwan, dia itu adik tingkat saya walaupun beda sekolah, orangnya baik pintar dan cerdas, aktivis desa. Mudah-mudahan nanti lebih baik,” kata Suharyono.

Sementara itu, Kanit Idensos Jawa Tengah pada pertemuan itu mengatakan langkah ini adalah representasi dari negara dan masyarakat bersama-sama hadir untuk duduk bersama menganalisa persoalan sekaligus mencari solusinya.

“Semuanya untuk kebaikan bersama. Saya minta (nanti) jangan ada diskriminasi, jangan dijadikan alasan (terjerat kasus terorisme) untuk itu, ini ujian bagi yang bersangkutan dan yang bersangkutan (Iwan) adalah korban dari pimpinan-pimpinan dia (di jaringan terorisme) yang tidak bertanggungjawab,” ungkapnya.

Dia berharap, sinergitas seperti ini sebagai upaya reintegrasi sosial juga bisa dilakukan di wilayah-wilayah lain yang punya persoalan serupa. Semua stakeholder alias pemangku kepentingan peduli dan hadir untuk kebersamaan.

Sementara, Yusuf selaku Ketua Persadani pada forum itu juga mengisahkan tentang perjalanannya terjerat kasus terorisme hingga bisa menyadari kekeliruannya itu. Yusuf pada tahun 2003 ditangkap Densus 88 dengan barang bukti sejumlah peledak di daerah Manyaran, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang. Divonis 10 tahun penjara.

“Kegiatan ini bagi saya gayung bersambut, saya yang hari ini membentuk Yayasan Persadani punya harapan besar dan ingin berkontribusi kepada bangsa dan negara untuk kebaikan-kebaikan, khususnya merangkul para mantan napiter (narapidana terorisme) dengan berbagai kegiatan positif,” paparnya.

Di Desa Payung Kecamatan Weleri Kabupaten Kendal sendiri ada sekira 500 kepala keluarga dengan 1.300 jiwa, terbagi menjadi dua wilayah RW, yakni RW I berjumlah 5 RT dan RW II berjumlah 3 RT. Rata-rata pekerjaan warga di sana adalah pekerja harian dan petani.

 

 

FOTO: Pertemuan di Balai Desa Payung Kecamatan Weleri Kabupaten Kendal, Kamis (25/6/2020) siang.

 

 

Komentar

Tulis Komentar