Kisah Naas George Floyd, Pria Kulit Hitam yang Dibunuh Polisi AS

Analisa

by Ahsan Ridhoi

George Floyd bernasib naas. Ia adalah pria kulit hitam yang dibunuh oleh polisi AS ketika sedang tak bersenjata. Dalam sebuah video amatir yang merekam kejadian ini, terlihat ia sudah meminta ampun pada si polisi dan mengaku tak bisa bernafas. Namun, si polisi terus menginjak lehernya dengan lutut.

Floyd meninggal setelah polisi itu menginjak lehernya selama 10 menit. Kematiannya pun memantik solidaritas dari banyak warga AS, khususnya di Minneapolis, kota tempat kejadian. Demonstrasi memprotes tindakan si polisi berlangsung massif. Kantor polisi pun menjadi sasaran amuk massa.

Seperti dilansir AFP, Floyd mulanya ditangkap pada Senin (25/5) oleh polisi kota Minneapolis, AS. George Floyd ditangkap karena diduga melakukan transaksi memakai uang palsu senilai $ 20.

Penangkapan Floyd itu terekam dalam sebuah video yang kemudian viral. Dalam video itu, tangan Floyd diborgol dan kemudian dijatuhkan ke aspal oleh polisi. Seorang polisi menekan leher Floyd dengan lututnya, sembari memasukkan tangannya ke saku.

Floyd merintih kesakitan dan mengaku sulit bernafas. Dia bahkan sempat memanggil ibunya sebelum mati lemas.

"Lututmu di leherku. Aku tidak bisa bernapas.... Mama. Mama," pinta Floyd sesaat sebelum dia tewas.

Empat oknum polisi yang bertanggung jawab atas kematian Floyd kemudian dipecat pada hari Selasa (26/5). Namun, mereka masih bebas berkeliaran. Saudara Floyd menutut agar para tersangka dihukum.

"Saya ingin para polisi itu didakwa melakukan pembunuhan, karena itulah yang mereka lakukan," kata Bridgett Floyd, saudara perempuannya, dalam siaran televisi NBC.

Komentar

Tulis Komentar