Kasus Ya Tabtab: Polemik di Masa Polarisasi Budaya

Analisa

by Iwan Dzulvan Amir 2

Akhir-akhir ini publik Indonesia “dihibur” oleh polemik yang berkisar pada lagu Ya Tabtab Wa Dalla (disingkat Ya Tabtab) yang berasal dari Mesir. Lagu tersebut dibawakan oleh grup musik Sabyan Gambus dalam acara Syair Ramadhan di GlobalTV (29 April 2020) sebagai bagian dari seri Syair Ramadan yang di-streaming setiap hari Senin sd Jumat pukul 14:30 sepanjang bulan Ramadan. Iklan dari seri tersebut menjelaskan bahwa setiap lagu yang dibawakan di acara adalah “Untaian lirik religi dengan makna menyentuh & menggetarkan hati yang pastinya hanya ada di Syair Ramadan. Akan ada 3 kontestan setiap harinya yang akan berkompetisi dengan menyanyikan lagu religi yang pastinya sangat menghibur dan menenangkan jiwa. Pemenang dari kompetisi ini akan bertahan dan akan berkompetisi lagi di keesokan harinya.”

Di acara pada tanggal tersebut, vokalis Nissa Sabyan membawakan Ya Tabtab dalam bahasa aslinya, yaitu Bahasa Arab. Polemik terjadi setelah penampilan Nissa Sabyan di acara itu diunggah melalui kanal YouTube Officialgtvid. Beberapa kritik menyatakan bahwa lagu tersebut tidak cocok untuk dibawakan dalam acara bertema Ramadan. Kritik lain mentertawakan baik penyanyi maupun panitia yang dianggap tidak mengerti makna sesungguhnya lagu tersebut, dan hanya membawakannya di acara tersebut karena lagu tersebut berbahasa Arab. Polemik ini mulai melebar ketika para tokoh agama mulai mengemukakan pendapat, baik dari kalangan sangat konservatif (menghujat) sampai yang relatif moderat (menyayangkan).

Polemik lagu di Indonesia


Publik Indonesia sudah sering mengalami polemik lagu yang terkait pemakaian elemen budaya asing di luar konteks aslinya. Katakanlah, misalnya, kritik Presiden Sukarno yang menyatakan tidak suka akan lagu-lagu impor “ngak-ngek-ngok” dari Amerika Serikat – terutama yang berbau The Beatles – yang bahkan berujung hukuman bui bagi grup band lokal seperti Koes Plus.

Lagu Ya Tabtab sendiri ditulis oleh Ayman Bahgat Amar dengan musik oleh Tarek Madkour. Dibawah produser Tarek Madkour, Nancy Nabil Ajram (Lahir 16 Mei 1983 di Achrafieh, Beirut, Lebanon) pertama membawakan lagu tersebut tahun 2006 dengan panjang asli 4 menit 22 detik. Sekarang, Nancy adalah seorang penyanyi, pembawa acara, pebisnis, dan salah satu selebriti terkenal di Mesir. Lagu Ya Tabtab adalah salah satu yang melejitkan karir Nancy di Timur Tengah. Lagu tersebut menceritakan seorang perempuan yang ngambek dengan kekasihnya tetapi tidak bisa meninggalkannya karena sayang (lihat lirik di bawah).

Di Timur Tengah sendiri, lagu Ya Tabtab sering dipakai untuk mengiringi penampilan tari perut, suatu kesenian yang sudah lama dihujat oleh kalangan ulama di daerah tersebut jauh sebelum lagu Ya Tabtab diciptakan. Jadi sebetulnya ketidaksetujuan – bahkan amarah – beberapa kalangan di Indonesia itu juga berakar pada asosiasi lagu tersebut dengan bentuk kesenian erotis di daerah asalnya.

Dalam hal ini, kasus polemik Ya Tabtab lebih cocok dibandingkan dengan polemik lagu Manuk Cucak Rawa (sering disebut lagu Cucak Rowo) karya seniman Indonesia, almarhum Didi Kempot. Saat lagu Cucak Rowo menjadi hits di tahun 2003, lagu tersebut juga dihujat karena alasan yang serupa, yaitu liriknya berkonotasi seksual. Lagu itu sendiri sebetulnya menjadi populer karena sering dibawakan oleh penyanyi dangdut di berbagai pentas rakyat yang, seperti pentas tari perut, sering menonjolkan aktivitas pentas yang erotis.

Ironisnya, berbagai pihak yang sering bertentangan malah sepakat untuk menyalahkan ini kesalahan ini pada satu hal: menyanyikan lagu ya Tabtab di acara religi bulan Ramadan memang salah tempat. Penjelasannya saja yang berbeda-beda. Komentator religi konservatif mengatakan bahwa salah pilih lagu karena mereka yang terlibat (penyanyi, band, produser TV) terlalu modernis sehingga tidak paham arti lagu tersebut. Komentator religi moderat mengatakan bahwa salah pilih ini karena banyak orang yang masih kurang paham agama secara mendalam. Komentator liberal malah mengatakan bahwa salah pilih ini karena para pengusung paham religi itu sebetulnya main-jiplak tanpa memahami arti hanya karena dilihat lagu itu bagian budaya Arab.

Perang budaya


Lalu sebetulnya ribut-ribut ini soal apa? Tidak ada yang tahu alasan kenapa Nissa Sabyan memilih membawakan lagu tersebut kecuali Nissa sendiri. Kita hanya bisa mengamati sejarah dan efek polemik ini.

Dari sisi sejarah, sama halnya dengan lagu Cucak Rowo, lagu Ya Tabtab sebetulnya sudah populer di Indonesia lama sebelum polemik ini terjadi. Beberapa acara tarian dan lagu yang memakai lagu ini bisa dilihat dengan Youtube bahkan 4-5 tahun yang lalu. Di bulan-bulan sebelum lagu ini dibawakan Nissa Sabyan, lagu tersebut bahkan sudah populer dipakai di berbagai penampilan amatir dalam aplikasi Tik Tok. Mungkin ini pula salah satu alasan mengapa Nissa memilih menyanyikan lagu tersebut di acara GlobalTV.

Dari sisi efek polemik, setelah dihujat kiri-kanan, Nissa Sabyan dan grup gambusnya justru bertambah tenar dan permintaan pentas semakin bertambah, sesuatu yang luar biasa di masa PSBB Covid-19 ini. Beberapa selebriti malah maju membela Nissa dari apa yang mereka sebut pem-bully-an. Yang jelas, polemik ini malah menaikkan profil Nissa di panggung dunia hiburan.

Polemik ini terjadi karena konteks saat ini yang sedang kental pertentangan politik ideologi hasil bawaan dari Pemilu DKI 2017 dan Pilpres 2019. Afiliasi politik Nissa Sabyan tidak penting. Yang dipentingkan adalah dia memakai atribut religi saat menyanyikan lagu bernuansa Arab di acara religi dengan makna yang tidak sesuai. Seandainya Nissa berpenampilan “sekuler”, katakanlah seperti Inul Daratista saat ia berpolemik dengan goyang ngebor-nya di tahun 2003, kemungkinan besar reaksi terhadap Nissa tidak akan se-heboh ini.

Justru karena ia berpenampilan religi maka Nissa tidak bisa sembarangan dihukum dengan penistaan agama karena hanya akan mempermalukan identitas religi Indonesia itu sendiri. Yang bisa dilakukan kalangan religi konservatif dan moderat hanyalah menghujat, sehingga polemik ini pun terjadi. Sementara itu kalangan liberal memperoleh “angin baru” dengan membela Nissa dari hujatan (baca: HAM) tanpa perlu takut dituding anti-agama.

Penutup


Polemik Ya Tabtab ini telah mengungkit kembali fakta bahwa pergulatan nilai-nilai agama dan budaya di Indonesia masih belum selesai. Hal ini sejalan dengan dinamika politik dan ekonomi sehari-hari yang terjadi di Indonesia. Walaupun banyak pihak yang mengeluhkan bahwa kebebasan berekspresi saat ini menjadi lebih terkekang, terutama akibat penyalahgunaan berbagai aturan terkait penistaan agama, sebenarnya para pelaku budaya itu sendiri sangat adaptif dan mampu memanfaatkan “celah-celah” di antara berbagai mekanisme pengekangan ini. Penindasan kolonial Belanda tidak mampu mencegah Multatuli menciptakan Max Havelaar. Penindasan Orde Baru tidak mampu mencegah Pramoedya Ananta Toer dari menciptakan trilogi Pulau Buru. Setidaknya untuk saat ini, UU ITE sekalipun tidak bisa mencegah para seniman muda (termasuk Nissa Sabyan) untuk menghasilkan karya yang tidak disukai kalangan yang suka menindas. Untuk hal ini, kita semua masih bisa bersyukur.

Lampiran: Terjemahan lirik lagu


 

يا طبطب ... ودلع Ya Tabtab Wa Dallaa
Ref: (2x)
يا اطبطب وادلع

يا يقولي انا اتغيرت عليه

انا ازعل .. أولع

ماهو كل همه ازاي ارضيه
Kutepuk-tepuk dadanya, kumanjakan dia,

Dia bilang aku berubah kepadanya.

Aku marah, emosi.

Tetapi dia cuma peduli senang sendiri.
Koor: (2x)
قولوله ده انا برده ساعات بحالات

مرة ازعل مرة اديله عيني

مين فينا على حاله كل الاوقات

ده تاعبني أوي طلع عيني
Kukatakan padanya suasana hatiku juga bisa bagus.

Bisa marah, bisa juga penuh perhatian.

Di antara kita siapa yang bisa baik setiap saat.

Dia membuatku kesal, mau kucopot mataku sendiri.
Ref
Lirik 1: (2x)
لو ازعل منه وأقصر يقول بأقصر

في حقه و يأخد جنب

ولو افهمه يقول بظلمه

يفضل يحسسني بميت ذنب
Jika aku marah karenanya, dan mementingkan diri.

Dia marah dan bilang aku tak perhatian.

Dan jika kujelaskan kepada-nya, dia bilang aku menuduh-nya.

Dan terus membuatku merasa bersalah.
Koor (2x)
Ref
Lirik 2: (2x)
قال أنا بتغير والله ده عقله

صغير حير قلبي معاه

وحكم القوي بموت فيه أوي

وده اللي صبرني على هواه
Aku berubah, dia begitu kekanak-kanakan.

Membuat hatiku bingung kalau bersamanya.

Tapi aku sangat mencintainya.

Itulah yang membuatku sabar dengannya.
Koor (2x)
Ref (2x)


 

Referensi


Ajram, Nancy. 2013. “Nancy Ajram - Ya Tabtab (Official Clip)” dalam Youtube channel Nancy Ajram 26 Feb 2013.

Bintang. 2020. “Polemik Sabyan Gambus Bawakan Lagu Ya Tabtab Di Acara Ramadhan“ dalam Tabloid Bintang 12 Mei 2020.

Kepo. 2020. “Polemik Sabyan Gambus Bawakan Lagu Ya Tabtab Di Acara Ramadhan“ dalam Kepo News 14 Mei 2020.

L4LIRIK. 2020. “Nancy Ajram نانسي عجرم - Ya Tabtab يا طبطب | lirik terjemahan” dalam Youtube channel L4LIRIK 2 April 2020.

Mimin. 2020. “LAGI....! Denny Siregar KR1T1K Sabyan Nyanyi "Ya Tabtab "Diacara Tivi” dalam Youtube channel Mimin News 8 Mei 2020.

Noviandi, Ferry. 2020. “Nyanyi Ya tabtab di Acara Ramadan, Nisa Sabyan Ditertawai Warganet” dalam Suara 8 Mei 2020.

Nur, Syamsuddin. 2020. “Ya Tab Tab | Keliru Lagu Arab - Ali Kribo - Ali Zaenal” dalam Youtube channel Syamsuddin Nur 11 Mei 2020.

officialgtvid. 2020. "Ya Tabtab - Sabyan Ashik Banget Sambil Joged" dalam YouTube channel GTV 29 April 2020.

    1. 2020. “LAGU YA TABTAB-SABYAN GAMBUS BUKAN RELIGI JUSTRU TIMBUL KONTROVERSI-BERIKUT UAS TENTANG LAGU ISLAMI” dalam Youtube channel Pendidik Ngetop 8 Mei 2020.



Prasetyo, Louis. 2020. “ya tab tab - Nisa Syaban - Prof Quraish Shihab” dalam Youtube channel Louis Prasetyo 8 Mei 2020.

Rikal, Kang. 2020. “NISSA SABYAN DIBULLY, Gara-Gara YA TAB TAB | Ini Kata Kang Rikal” dalam Youtube channel Agama Akal TV 12 Mei 2020.

SMPMSukaurip. 2017. “Tari Kreasi Seni islami ( Nancy Ajram Ya Tab tab ) MUHASKA” dalam Youtube channel SMP Muhammadiyah Sukaurip 23 November 2017.

Thung, Andrey. 2020. “Nissa Sabyan Ya Tabtab? Ya Udah, Gak Usah Gimana Juga” dalam Youtube channel Andrey Thunggal 8 Mei 2020.

Tribun. 2020. “Aksi Menggoda Nikita Mirzani Lipsing Ya Tabtab Wa Dalla Lagu Kontroversial Nissa Sabyan“ dalam Tribun News 9 Mei 2020.

ViralYT. 2020. “Tik Tok Ya Tabtab Indonesia Terbaru || Original sound – Ariana” in Youtube channel Viral YT 31 Maret 2020.

 

Komentar

Tulis Komentar