5 Orang Pejuang Perdamaian di Dunia Tanpa Tanda Jasa

Analisa

by Ahsan Ridhoi

Dunia memang keras dan penuh konflik. Namun, tetap ada orang-orang yang mengupayakan perdamaian antarumat manusia. Mereka berjuang tanpa pamrih. Bahkan tak pernah mendapat penghargaan apapun, meskipun risiko yang mereka ambil selama berjuang sampai mengorbankan harta dan nyawa.

Berikut 5 orang pejuang perdamaian tanpa tanda jasa:

1 Irena Sendler

Irena Sendler adalah seorang yang selama tahun 1939-1945 membebaskan 2.500 orang Yahudi dari Gestapo. Caranya dengan dibuatkan paspor dan ditarik ke rumah perlindungan. Ia sempat ditangpak pasukan Hitler dan dipukuli sampai nyaris mati. Namun ia tak berhenti berjuang. Terus menyelamatkan orang Yahudi.

2. Oscar Schindler

Oscar Schindler adalah pengusaha yang mempekerjakan 1.200 orang Yahudi dan menyelamatkan mereka dari Nazi. Dengan mengangkat pekerja orang Yahudi, maka orang-orang itu terlindungi. Tak dieksekusi semena-mena oleh Nazi. Ia pun tak segan mengeluarkan banyak uang untuk melindungi pekerha Yahudi di perusahaannya.

3. Stephen Biko

Stephen Biko adalah orang yang berjasa bagi pembebasan Afrika Selatan dari politik apartheid. Ia meneruskan perjuangan setelah Nelson Mandela dipenjara pada 1964. Di tangannya gerakan yang dimulai Mandela menjadi semakin besar dan berakhir dengan runtuhnya apartheid.

4. Cesar Chaves

Cesar Chaves adalah orang yang sangat berjasa dalam memperjuangkan kaum buruh di California, Amerika. Ia menyarankan agar memberikan upah yang standar kepada para pekerja di peternakan dan juga perkebunan. Awalnya para orang yang bekerja di tempat itu hanya diberi upah yang sangat buruk. Ia pun berhasil meskipun sempat mendapat tekanan dari banyak pihak.

5. Abdul Sattar Edhi

Seorang dermawan yang hidup di Pakistan. Ia dikenal sebagai seorang yang sangat baik dan sering sekali membantu orang yang tak mampu. Apa yang dilakukan oleh Edhi ternyata tak membuat banyak orang jadi senang. Mereka hanya menganggap Edhi memengaruhi orang itu untuk melakukan pemberontakan pada negara. Edhi mengeluarkan 10 juta dolar untuk membangun tenda saat terjadi wabah di Pakistan pada 1957.

Komentar

Tulis Komentar