Pagi ini grup Facebook yang menjadi tempat berbagi informasi lokal daerah kami mendadak dikejutkan dengan postingan tentang adanya pasien positif Covid-19 di daerah kami. Tepatnya berada di sebuah desa yang berbatasan langsung dengan kota kecamatan kami. Jarak tempat tinggal saya ke desa tempat pasien Covid-19 itu sekitar 4 km. Tidak jauh.
Dan kebetulan pasar besar juga berada di wilayah desa yang ada warga positif Covid-19 itu. Sontak hal ini menjadi topik pembicaraan para pedagang sayur keliling dan ibu-ibu konsumennya. Pulang belanja istri saya juga membawa berita itu. Sewaktu memperbaiki radio di rumah orangtua saya juga membahas berita itu.
Di rumah saya kemudian menelusuri siapa orang yang positif itu, bagaimana profil dan riwayatnya. Seorang rekan kemudian membantu menjelaskannya dan memberikan link berita yang paling lengkap membahasnya.
Maka kemudian diketahuilah bahwa yang positif itu adalah warga desa di kecamatan kami, tetapi kesehariannya bekerja di dinas kesehatan Pemkab Tuban dan tinggal di kota. Masih muda. Baru berumur 35 tahun. Hampir setiap akhir pekan ia pulang kampung. Jarak kota dengan kampungnya sekitar 60 km.
Riwayat kerja orang tersebut memang rentan terpapar Covid-19. Bagaimana tidak. Ia adalah orang yang sering bolak-balik Tuban-Surabaya untuk urusan dinas. Kemungkinan besar sebab ia terpapar adalah karena ia pernah kontak dengan PDP di kota Tuban yang akhirnya dinyatakan positif Covid-19. Meskipun mungkin juga terpapar karena perjalanan urusan dinas di Surabaya.
Awalnya si penderita hanya mengalami batuk kering. Namun karena setelah dua hari tidak berkurang dan makin parah, ia lalu berinisiatif melakukan test swab mandiri di sebuah rumah sakit di Surabaya. Hasilnya ternyata positif. Tapi sejauh ini dilaporkan kondisinya masih stabil, satu-satunya keluhan adalah batuk dan gangguan pernafasan.
Kemarin sudah langsung diadakan rapid test untuk semua pegawai Dinas Kesehatan yang sekantor dengan penderita. Hasilnya semua negatif. Hari ini atau besok rencananya akan diadakan rapid test untuk keluarganya di kampung dan orang-orang yang kontak terakhir dengan penderita. Mudah-mudahan juga negatif hasilnya.
Yang jelas, keluarga dan orang-orang yang kontak terkahir dengan penderita sudah diperintahkan untuk melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing dan diawasi oleh perangkat desa dan petugas kesehatan setempat.
Mudah-mudahan hal ini tidak memicu kepanikan baru. Atau menambah keresahan warga masyarakat di kampung kami. Sekarang semua sudah dipusingkan naiknya harga beberapa kebutuhan pokok dan sepinya pekerjaan.
Semoga pandemi Covid-19 ini segera berlalu.