Penyakit yang disebabkan oleh virus Corona atau COVID-19 sebenarnya bukanlah termasuk penyakit yang sangat mematikan. Masih banyak virus lain yang lebih mematikan. Tetapi cara penyebarannya dan masa inkubasi virusnya membuatnya menjadi momok yang menakutkan bagi kesehatan masyarakat.
Ketika seseorang dinyatakan positif terinfeksi Corona, ia harus diinterogasi untuk mendapatkan dari mana ia bisa terinfeksi dan kemana saja selama 14 hari terakhir. Bayangkan jika dalam 14 hari itu ada orang yang membawa virus Covid-19 ke berbagai negara karena kebetulan ia baru berwisata ke berbagai negara.
Penyebaran virus Covid-19 itu bersifat berantai yang bahkan tanpa disadari. Satu orang bawa virus bisa menulari puluhan orang di sekitarnya. Dan yang puluhan itu bisa menyebakan virus ke ratusan orang lainnya. Begitu seterusnya. Makanya ngeri banget deh. Beda banget ama virus HIV yang meskipun mematikan tapi penularannya eksklusif. Hanya dari satu orang ke satu orang lainnya.
Penyebaran virus Covid-19 telah menjadi pandemi internasional. Ada lebih dari 100 negara yang telah terinfeksi. Dari negara maju sampai negara berkembang. Dampaknya sungguh luar biasa.
Mulai dari tertundanya berbagai event penting sampai berbagai kota yang lockdown. Ekonomi juga semakin kacau setelah sebelumnya sudah kacau karena perang dagang. Ekspor impor terganggu sehingga banyak barang yang perlahan semakin langka di pasaran. Coba tanya ke ibu-ibu, barang apa saja yang semakin mahal.
Namun di balik keganasan penyebaran virus Covid-19, ada beberapa pelajaran yang bisa kita petik darinya. Beberapa yang sempat saya rangkum di antaranya adalah :
Semua sama di hadapan virus Corona
Tak peduli ia pejabat atau rakyat. Kaya atau miskin. Negara maju atau negara berkembang. Pintar atau bodoh. Atheis atau beragama. Semua bisa terkena virus Corona. Tak ada yang bisa menyombongkan diri kebal terhadap virus Covid-19. Beberapa orang yang mengklaim Covid-19 tidak cocok untuk negara beriklim tropis sekarang bungkam melihat ganasnya penyebaran Covid-19 di Indonesia.
Betapa lemahnya manusia
Manusia sebagai makhluk sosial dan sangat bergantung pada manusia lainnya terlihat tak berdaya ketika ada sebagian kecil manusia yang terjangkit virus Corona. Satu orang positif terinfeksi, satu kota bisa terdampak. Beberapa kota yang sampai di-lockdown atau semakin langkanya beberapa barang kebutuhan di pasaran akibat ekspor impor terganggu adalah bukti paling absolut.
Menegaskan betapa tingginya nilai-nilai kemanusiaan
Ketika semua penduduk sebuah kota bersedia menjalani karantina di rumahnya masing-masing, atau semua orang bersedia menunda kegiatan mereka demi kesehatan semua orang, itu adalah potret betapa semua menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. Tak peduli berapapun kerugian yang harus mereka tanggung, semuanya bersedia demi kepentingan jangka panjang.
Entah berapa ribu triliun kerugian bersama yang harus ditanggung menunjukkan betapa tingginya nilai kemanusiaan kita. Semua mau berkorban karena hal ini. Dan itu tak mempedulikan siapa yang sakit.
Menguji kita untuk mendapatkan sosok-sosok yang lebih cerdas dan tangguh
Seorang pemimpin atau pejabat negara yang bertanggungjawab atas kesehatan dan keselamatan rakyatnya pasti akan dibuat repot oleh penyebaran virus Covid-19 ini. Tapi percayalah, kelak akan tampak siapa yang tangguh dan siapa yang lemah dengan adanya wabah ini.
Ada sebuah negara yang begitu terdengar kabar merebaknya wabah Corona di Wuhan, para pemimpin dan pejabatnya langsung membuat kebijakan untuk mempersiapkan diri. Mereka menyiapkan sarana dan prasarana, sistem komunikasi, sistem komando, sistem deteksi ini, sistem penanganan, dll sebelum virus itu datang.
Semua orang memang tidak ingin negaranya terkena wabah. Tapi pemikiran antisipasi mereka patut diacungi jempol. Sangat visioner. Sedia payung sebelum hujan. Begitulah kira-kira.
Beda lagi dengan para pemimpin dan pejabat sebuah negara yang justru tampak santai-santai. Padahal negara itu memiliki lalulintas manusia dari berbagai penjuru dunia yang cukup padat. Mengingat di negara itu memiliki banyak tempat wisata dan sumber daya alam yang menarik minat warga dunia.
Semoga wabah ini segera berakhir. Dan di balik wabah ini semoga melahirkan pemimpin-pemimpin yang lebih cerdas, meningkatkan kepedulian kita atas sesama, dan melahirkan sistem perekonomian yang lebih baik yang lebih tahan menghadapi pandemi.
ilustrasi: pixabay.com