Mengenal dr. Aafia Siddiqui, Ahli Biologi Al-Qaeda

Other

by Arif Budi Setyawan 2

Beberapa hari belakangan ini dunia digemparkan oleh munculnya wabah penyakit yang disebabkan oleh virus Corona. Beragam kemungkinan teori beredar terkait asal virus tersebut dan masih terus dilakukan penelitian.


Yang bikin kesal adalah munculnya berita-berita semi hoaks atau full hoaks terkait serangan virus Corona. Terutama sekali bagi penggemar teori konspirasi. Mereka senang sekali dengan berita-berita semi hoaks seperti itu.


Merebaknya virus Corona yang menghebohkan ini mengingatkan saya akan seorang wanita ahli biologi dengan spesialis neuro science asal Pakistan yang dituduh sebagai anggota Al-Qaeda. Namanya dr. Aafia Siddiqui.


Namanya menjadi sangat populer setelah kejadian nahas yang menimpanya dan keluarganya. Dr. Aafia adalah tahanan Guantanamo nomor 650 yang harus menjalani hukuman 86 tahun penjara di penjara Amerika Serikat (AS).


Dia juga seorang dokter ahli wanita yang sangat tersohor di dunia. Dr Aafia Siddiqui memiliki 144 gelar pendidikan kehormatan & sertifikat bidang keahlian. Disiplin ilmunya adalah spesialisasi neurologi (ilmu syaraf). Gelarnya diperoleh dari berbagai institut dan universitas berbeda di berbagai negara dunia atas berbagai prestasinya di bidang kedokteran.


Dia adalah Neurologist wanita pertama di dunia yang memiliki gelar Ph.D dari Harvard University. Dr. Aafia juga adalah seorang Hafiz/penghafal Al Qur’an. Tapi siapa sangka, begitu tragis nasibnya, ia diculik bersama dengan 3 anaknya oleh FBI dari Karachi. Sekarang dia berada di penjara di Amerika Serikat, setelah kehilangan memori akibat penyiksaan fisik, psikologis & seksual yang dialaminya.


Sepenggal Kisah Dr. Aafia Siddiqui, Sang ‘Lady Al Qaeda’


(Kisah ini adalah versi yang pernah saya baca dalam rilisan-rilisan resmi forum jihad internasional)


Dr. Aafia Siddiqui lahir di Karachi, Pakistan, tanggal 2 Maret 1972. Dia adalah salah seorang dari tiga anak Mohammad Siddiqui, seorang dokter yang mendapat pelatihan di Inggris, dan Ismet. Dia adalah ibu dari tiga orang anak dan juga seorang penghapal (hafiz) Quran.


Aafia dan ketiga anaknya itu ditangkap oleh agen intelijen Pakistan pada Maret 2003 dan diserahkan kepada orang-orang Amerika di Afghanistan di mana dia dipenjarakan di Bagram dan berulang kali diperkosa, disiksa, dan dilecehkan selama bertahun-tahun.


Moazzam Begg, dan beberapa mantan tawanan dari Amerika melaporkan bahwa seorang tahanan perempuan, bernama “tawanan 650″, ditangkap dan ditahan di Pangkalan Udara Bagram di Afghanistan. Yvonne Ridley dari Cageprisoners.com menulis tentang “tawanan 650″ itu (Aafia) dan tentang penyiksaan dan pemerkosaan terhadapnya yang dilakukan berulang-ulang selama lebih dari empat tahun.


Oleh Amerika dr. Aafia dituduh sebagai anggota Al-Qaeda yang sedang merancang serangan senjata kimiawi atau biologis kepada Amerika. Ia masuk daftar 7 DPO paling berbahaya bagi AS. Mereka pun mencarinya hingga berhasil menangkapnya di Pakistan, dengan barang bukti aneka jenis bahan biologi dan kimia yang mematikan. Paman dari suaminya yang kedua adalah Kholid Syeikh Muhammad, perancang serangan 11 September.


Ketika tentara Amerika telah mengepung dan hendak menangkapnya di rumahnya di Pakistan, mereka membiarkannya sebentar dan saling berbisik di balik tirai. Lalu Aafia mengambil senapan M16 yang tergeletak di dalam ruangan, dan berteriak : “Keluar dari sini, hai orang-orang laknat!”, kemudian  berteriak, “Allahu Akbar!” dan menembaki tentara Amerika, dan mereka pun membalas tembakan hingga mengenainya, tetapi ia belum mati.


Pada Februari 2010, hakim Amerika memvonisnya bersalah karena berusaha untuk membunuh tentara Amerika.


Kini banyak pihak yang ingin agar Amerika membebaskan dr. Aafia dengan alasan kemanusiaan. Pada akhir 2018 silam, senat Pakistan telah mengeluarkan resolusi untuk pembebasan dr. Aafia. Dan PM Pakistan Imran Khan pada tahun lalu juga telah menyatakan usahanya untuk membawa pulang dr. Aafia.


Terlepas dari keterkaitannya dengan kelompok Al-Qaeda, bagi dunia Islam dan sains, dr. Aafia Siddiqui adalah sosok yang istimewa.

Komentar

Tulis Komentar