Aksi Jihad Jika Perang Dunia III Terjadi

Other

by Rizka Nurul 1

Jihad dan aksi teror memang cenderung dengan peperangan dan kekerasan. Baru-baru ini, Amerika Serikat dan Iran sama-sama telah menabuh genderang perang. Perang Dunia III diprediksi terjadi tahun 2020 ini. Lalu, bagaimana peran jihadis dalam momen ini?

Afiliasi ISIS maupun kelompok ekstrim kekerasan lainnya tersebar di berbagai negara. Tak terkecuali di Timur Tengah. Ketika terjadi chaos disana, para jihadis bisa jadi mengambil peran. Bagaimanapun medan perang merupakan ladang jihad yang disebutkan dalam fatwa mereka.

Seorang mantan narapidana terorisme, Yudi Zulfahri memberikan tanggapannya melalui telepon dengan tim ruangobrol.id . Ia mengatakan bahwa bisa jadi hal ini merupakan waktu yang ditunggu oleh para jihadis.

"Perang dunia ketiga diyakini sebaga fase al kubra, perang semesta antara islam dan romawi." Ujar pemuda asal Aceh tersebut.

Menurut Yudi, dukungan tidak akan ditujukan kepada Amerika Serikat ataupun Iran. Para Jihadis akan bergerak membangun blok tersendiri. Pasalnya, mereka memahami bahwa akan ada 3 blok yaitu Romawi, Persia dan Islam. Romawi diindetikkan dengan Amerika Serikat dan kubu barat. Sedangkan Iran disebut sebagai blok Persia dan Islam akan dipimpin oleh negara-negara Timur Tengah. Analogi ini disesuaikan dengan apa yang terjadi ketika zaman Rasulullah.

"Misalnya, mungkin mereka membangun pertahanan di Afganistan." Kata Yudi menambahkan.

Indonesia tidak perlu terlalu risau akan hal ini karena medan perang mungkin jaub dari Asia Tenggara. Sejauh ini, Yudi meyakini bahwa belum ada rencana aksi dari jihadis dilihat dari tanggapan baik para alumni pelatihan militer maupun simpatisan.

Lulusan sekolah kedinasan ini juga menjelaskan bahwa mantan napiter yang telah kembali ke NKRI justru akan senantiasa berjuang melawan negara lain untuk keutuhan bangsa. "Kalau Indonesia ikut perang, kita mati-matian dukung negara sendiri" tutupnya.

Komentar

Tulis Komentar