Ibu kota dan sekitarnya harus mengalami banjir besar di awal tahun. Sejak selasa siang (31/12), hujan merata di kawasan Jabodetabek. Tak jarang angin kencang juga menambah dingin cuaca saat itu.
Dua tahun ini memang perayaan tahun baru selalu diguyur hujan. Namun tahun ini lebih parah dibanding tahun lalu. Berbagai video tersebar di media sosial. Banjir terjadi di perumahan, rel kereta api, tol hingga bandara Halim Perdana Kusuma. Bahkan banjir bandang terjadi di Lebak, Banten. Adapun Situ Sasak jebol di Tangerang Selatan karena tak mampu menahan debit air.
Tentu kita berharap bahwa awal musim penghujan tidak selalu begini. Itu harapan pertama. Hal tersebut perlu kita cegah dengan membuang sampah pada tempatnya. Selain itu, pengurangan sampah plastik dan perbanyak area resapan air juga jadi solusi lain yang tepat.
Tetapi, akan lebih baik lagi jika kita banjir harapan di tahun ini karena pertarungan politik sudah usai. Jika tahun kemarin masih riuh jelang pemilihan umum, tahun ini tentu gak segitunya.
Perdamaian Lekat di Tahun Kabisat
Undang-Undang terorisme terbaru nampaknya telah menunjukkan hasilnya. Beberapa waktu lalu, Kapolri secara tegas mengatakan bahwa ada penurunan kasus terorisme tahun 2019 dari tahun sebelumnya.
(Baca : Rangkuman Singkat Terorisme Tahun 2019)
Hal ini karena bagaimanapun keamanan perlu dilakukan pencegahan dibanding penindakan. Beberapa catatan penting masih menjadi PR terkait isu terorisme seperti penanganan deportan, penindakan yang melanggar hak asasi ataupun redefinisi istilah-istilah seperti jihad atau radikal yang kemudian tergolong politis.
Tahun 2020, pemerintah Indonesia kebanjiran beban keamananan dan HAM. Indonesia baru saja didapuk sebagai bagian dari dewan HAM dan juga dewan keamanan PBB. Selain memberikan kontribusi perdamaian dunia, tentu Indonesia perlu meningkatkan penegakan HAM dan jaminan keamanan juga di Indonesia guna mencapai perdamaian di negara sendiri.