Semalam (10/12), ramai-ramai twitter dihebohkan oleh akun @ digeeembok . Akun ini adalah anonim yang ramai membuka kekisruhan di maskapai bergengsi Tanah Air.
Kisruh ini terkuak pasca kasus penyelundupan Harley Davidson dan sepeda mewah brompton. Perbuatan melanggar hukum tersebut dibuka secara gamblang oleh Menteri BUMN, Erik Thohir dan Menteri Keuangan, Sri Mulyani Kamis lalu (5/12). Erik pecat 5 direksi Garuda Indonesia keesokan harinya.
Direktur Garuda Indonesia, Ari Askara diduga merupakan pemilik HD hasil selundupan. Ari bekerjasama dengan beberapa direksi yang turut dipecat Erik Tohir. Belakangan, Ari juga mengatur perjalanan GIA “sesukanya”. Rute Jakarta-Amsterdam diubah jadi Jakarta – Denpasar – Kualanamu – Amsterdam. Hal itu karena Ari perlu ke Bali dulu, lalu ke Medan mengurus perusahaannya dan baru ke Amsterdam.
Lalu, apa hubungannya dengan akun digeeembok?
Akun ini menceritakan kebobrokan direksi yang katanya memiliki pramugari istimewa. Sang direktur punya Putri Ramli yang dimanja setengah mati. Putri bisa mengatur siapa yang terbang dengannya dan mau kemana ia terbang. Ia pun tak jarang extend di suatu negara untuk kepentingan pribadi seperti liburan, operasi plastik atau tanam benang.
Bukan hanya sang direktur, Hery Akhyar sang pemimpin operasional juga punya kedekatan istimewa. Siwi Sidi menjadi sugar baby sang pimpinan bahkan katanya mendapat mobil mewah. Keistimewaan Siwi juga berdampak kepada jadwal terbang awak kabin lain. Jadwal bisa digeser hanya karena sang baby mau.
Kita emang selalu terjebak dengan cerita pergundikan yang entah kenapa, sangat menarik. Apalagi ini maskapai idaman se-Indonesia Raya. Semua maunya pakai maskapai ini kalau bisa.
Fokus akun digeeembok sebenarnya adalah membuka dosa-dosa sang Direktur yang merugikan negara. Kepentingan pribadinya menggunakan APBN termasuk dalam urusan pramugari istimewa. Bahkan mereka yang tidak mengikuti aturan ngaco akan dibuat non-job.
Para direksi yang dipecat ini juga terjebak. Mereka terjebak oleh harta, tahta dan wanita di depan mata. Oknum-oknum ini memang perlu diberangus agar nama maskapai tidak berlarut-larut dianggap buruk. Masalahnya, (lagi-lagi) masyarakat sering terjebak di stigma oknum yang berpengaruh pada stigma keseluruhan.
Kabar terakhir, akun digeeembok dilaporkan oleh salah satu pimpinan Garuda yang merasa ini fitnah. Hmmm?