Gubernur Jawa tengah Ganjar Pranowo telah membuat pernyataan yang cukup kontoverisal. Dia menyatakan kesukaannya menonton video porno adalah hal yang normal dan wajar. Apalagi dia sudah berumur dan merasa menonton video atau film porno adalah urusan pribadi. Hal itu boleh selama tidak menyebarkan video porno tersebut maka dia tidak akan melanggar undang-undang ITE.
Pernyataan tersebut sebenarnya muncul ketika dia diwawancarai oleh Deddy Corbuzier untuk channel Youtube-nya. (Lihat : Ganjar Pranowo Nonton Video Porno) Ia pernah meng-Like sebuah Postingan akun Porno di Twitter. Banyak serangan dan kritikan terhadap di Pak Ganjar di media sosial. Pasalnya ia adalah seorang Gubernur Jawa tengah dianggap tidak etis dan sopan. Terutama bagi masyarakat Indonesia yang masih mengikuti nilai dan norma kesopanan.
Pernyataan Pak Ganjar bagi beberapa orang dianggap sebagai manuver politik untuk mencari sensasi di media untuk mencari popularitas untuk menguatkan posisinya sebagai gubernur Jawa tengah selama 2 periode. Saya setuju karena Pak Ganjar juga butuh dukungan dari golongan orang-orang muda yang berpemikiran terbuka atau liberal. Bagi golongan liberal, menonton film porno merupakan hak pribadi individu.
Namun manuver tersebut bisa dibilang cukup berbahaya karena bisa mendatangkan amarah dari golongan konservatif. Apalagi daerah di Jawa Tengah masih banyak berupa daerah pedesaan yang dihuni oleh rata-rata penduduk yang masih konservatif. Bukan tidak mungkin justru akan membuat popularitas Pak Ganjar menurun kedepannya.
Skandal dan permasalahan perihal film porno di Indonesia sebenarnya sudah sering terjadi. Misalnya pernah ada kasus ketika seorang anggota DPR yang ketauan menonton Film porno di ruang sidang DPR. Muncul banyak video-video porno amatir yang menggemparkan suatu daerah seperti skandal PNS, Bandung lautan asmara dan video skandal Aril-Luna maya (tolong tidak di browsing).
Kegemaran terhadap konten porno sebenarnya merupakan sebuah keunikan dan kemunafikan tersendiri di Indonesia. Sebagai negara dengan mayoritas muslim terbesar yang harusnya akses terhadap film porno nya rendah. Malahan menurut data dari Kominfo (Kementrian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia) tahun 2018 Indonesia adalah pengakses video porno terbesar ketiga di dunia. Makanya banyak dalam beberapa kasus di media sosial, ada orang yang sering teriak-terika perihal agama tapi sendirinya nge-Follow akun porno di media sosial. Memang dasar kelakuan yang munafik.