Lagi lagi lagi Indonesia mengalami kekalahan melawan Malaysia di hadapan suporter Malaysia, kemarin (19/11). Kekalahan ini adalah kekalahan kelima kalinya melawan Harimau Malaya dalam ajang Kualifikasi Piala Dunia. PSSI mana nih? Amsyooong tenaaan.
Plis jangan cari urutan ke berapa di zona Asia Grup G. Jawabannya, Indonesia ada di urutan satu dari bawah. Ini memastikan posisi Indonesia tereliminasi dari kualifikasi Piala Dunia. BHAAAYY!
Kekalahan ternyata tidak cukup. Beberapa supporter Indonesia rusuh di Stadion Bukit Jalil Malaysia tempat diadakannya pertandingan. Namun setelah beberapa jam mereka dibebaskan.
Padahal Indonesia punya mimpi besar bersama beberapa negara ASEAN untuk jadi tuan rumah Piala Dunia. Kali ini kita perlu bangun dari mimpi tersebut. Susah udah susah.
Ini PSSI bubarin aja apa? Begitulah netizen bersabda semalam. Hastag #mendinganbubar jadi trending di twitter. Semua pimpinan PSSI dianggap tidak pernah bisa membawa sepak bola Indonesia baik. Terutama untuk Timnas Senior. Prestasi timnas jauh dari U-16 atau U-19 yang beberapa kali masuk podium 3 besar dunia.
Adapun netizen yang menyamakan tim Indonesia dengan mobil.
“Timnas U-16 : Ferari, Timnas U-19 : Porsche, Timnas U-23 : Lambo, Timnas Senior : Opletnya Mandra” cuit akun @baskoroAziz
Nampaknya tidak bijak juga kalau kita minta organisasi ini bubar. Siapa yang nanti urus Sepak Bola Indonesia? Untuk mengusir tikus di ladang, tak perlu membakar semua ladang bukan?
Kongres Luar Biasa PSSI tidak menghasilkan apa-apa. Padahal perubahan secara radikal sampai ke akar di PSSI cukup ditunggu oleh masyarakat Indonesia. Karena apa? Karena olahraga justru yang menyatukan ditengah ancaman perpecahan. Apalagi sepakbola.
Islam garis keras sampai garis lucu, suka dengan Mohammad Salah. Banyak fans Manchester United yang fanatik meskipun kalah terus dari radikal sampai liberal. Belum lagi semua orang dari berbagai agama teriak setiap gol oleh pemain Indonesia.
PSSI punya andil besar membangun perdamaian di Indonesia. Karena bagaimanapun Olahraga merupakan senjata perdamaian paling universal sehingga perbaikan di tubuh PSSI harus segera dilakukan.