Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) menegur penayangan Big Movie Family : The Spongebob Squarepants Movie di GTV. GTV menayangkan Spongebob pada 22 Agustus 2019 lalu. Apa salah Spongebob?
Protes ini ternyata didasari oleh adegan kekerasan yang ada di film Spongebob. Ada adegan salah satu tokoh memukul tokoh lainnya dengan kayu. Selain itu, ada adegan pelemparan kue tart ke muka. Menurut KPI, hal itu melanggar Pedoman Perilaku Penyiaran Pasal 14 ayat 2 tentang perlindungan anak. Itu karena tayangan tersebut ditujukan kepada anak bukan remaja. Padahal banyak orang tua gak peduli-peduli amat sama tanda tayangan di pojok kanan atas. Anak sekarang banyak yang nonton serial Azab ko. Belum lagi sinetron si boy, ada yang ampe minta motor Ninja ama bapaknya langsung. Sedangkan yang nonton Spongebob itu justru para dewasa yang sudah baligh.
Eh, tapi kalau karena itu kategori untuk anak, teguran terhadap Spongebob mungkin melatarbelakangi tidak adanya film Power Ranger saat ini. Satria Baja Hitam juga hilang dari peredaran. Setiap hari ada monster dan mereka harus memukul dan menembak. Tapi masih ada Doraemon. Nobita kan sering banget dikeroyok sama Giant dan Suneo. Itu kekerasan juga kan?
Berarti nampaknya bukan karena pemukulan doank. Tapi bisa jadi bagaimana Squidward gak pernah bisa berteman dengan Spongebob. Padahal kan temenan ama siapa aja ya? Apalagi si gurita aneh itu gak pake celana. Mr. Crab juga pelitnya minta ampun dan suka melakukan penimbunan uang. Harusnya Mr. Crab itu buka panti asuhan atau bikin pembagian sembako gratis. Pelit gak baik.
Baca Juga : Kerajaan Ubur-Ubur Ekspansi Bikini Bottom ke Indonesia
Baiklah, ternyata kita menemukan alasan kenapa Spongebob gak boleh tayang. Kekerasan hanya satu alasan. Ternyata ada pendidikan pelit, gak pake celana dan pilih-pilih teman. Satu lagi, kebodohan Patrick! Aduh itu makhluk yang sungguh polos dan menggemaskan mengajarkan bahwa gak apa-apa jadi orang nyebelin, yang penting lucu.
Bagaimana dengan Shandy? Baju Shandy saat diluar rumah udah tertutup. Meski bajunya mirip asronot daripada penyelam, Shandy bisa jadi contoh. Shandy kan sangat pintar, mau belajar dan ingat orang tua. Tapi Shandy suka pake bikini kalau di rumahnya. Padahal kalau ada tamu harusnya Shandy pake hijab, kan dia perempuan. Bukan muhrim.
Tapi kita harus paham bahwa dibalik kekurangan suatu makhluk pasti ada kelebihannya. Squidward itu gak pernah menyerah meskipun lukisannya jelek dan suara klarinetnya gak enak. Shandy mengajarkan untuk selalu rajin belajar dan bermimpi setinggi permukaan laut. Spongebob mencontohkan untuk selalu berpikiran positif. Mr. Crab juga jadi sosok yang penuh cinta. Tentu tak ketinggalan Plankton yang memiliki daya juang tinggi. Si Patrick juga berhasil memberikan pesan untuk tidak panik alias santuy.
Penggemar Spongebob memang boleh aja protes tentang ini. Tapi mungkin KPI memikirkan resiko terburuknya. Mereka membayangkan generasi kita akan bersifat buruk seperti tokoh bikini bottom? Apa jadinya bangsa ini jika dikelilingi orang pelit kaya Mr. Crab, jutek gak pake celana seperti Squidward, bodoh seperti Patrick dan sexy seperti Shandy. Belum lagi hal-hal tidak masuk akal seperti kepiting beranak Ikan Paus.
Mari kita dukung KPI menegur Spongebob demi generasi yang lebih serius. Mereka boleh nonton kalau udah dewasa aja. Klasifikasinya juga diganti, Spongebob bukan termasuk kartun anak-anak tapi kartun dewasa.