Tepat 18 tahun lalu, pembajakan pesawat dan serangan bunuh diri Menara WTC dan Pentagon oleh kelompok Fundamentalis islam Al-Qaeda terjadi di Amerika Serikat pada tanggal 11 September 2001. Peristiwa tersebut dikenal sebagai Serangan 11 September atau 9/11 telah membawa perubahan besar bagi tatanan global, kebijakan luar negeri Amerika Serikat dan kondisi sosial-politik di negara-negara berkembang.
Serangan 11 September telah menewaskan sekitar 3000 warga Amerika. Presiden Amerika pada masa itu George W. Bush (presiden yang paling dibenci golongan islamis) kemudian mendeklarasikan sebuah kampanye militer War On Teror, yaitu sebuah tindakan militer dalam melawan semua gerakan Terorisme dan negara-negara yang mendukung terorisme. Invasi Afghanistan tahun 2001 dan Invasi Irak pada tahun 2003 menjadi awal agresi Amerika dan aliansi militernya untuk menunjukan betapa seriusnya usaha mereka. Amerika tak segan untuk memberi dana dan pelatihan kepada negara-negara lain untuk memerangi teroris global.
Setelah 18 tahun, peristiwa tersebut kita akan bertanya-tanya, apakah kampanye War On Teror yang dilakukan oleh Amerika Serikat beserta aliansinya apakah telah berhasil ? Apakah Dunia sudah menjadi tempat yang aman, stabil, dan bersih dari Terorisme fundamentalis ?
Kampanye War on terror versi Amerika dan aliansinya belum selesai atau bisa menjadi konflik yang tak pernah bisa berakhir. Malah bisa dibilang telah membawa konflik yang berkepanjangan dan menimbulkan kesengsaraan. Walaupun invasi Amerika di Irak dan Afghanistan sukses dan katanya berhasil mendirikan pemerintahan Demokratis, namun tidak menjamin keamanan dan stabilitas di kedua negara tersebut. Jatuhnya Saddam Hussein, Perang Sipil, konflik sektarian dan kebangkitan ISIS telah membawa Irak kedalam ketidakstabilan dan konflik yang berlarut-larut. Sedangkan Afghanistan masih mengalami Perang saudara sejak jatuhnya rezim Taliban tahun 2001. Jika kita jumlah presentase korban di Irak dan Afganistan, sangatlah jauh lebih besar jumlahnya dibanding korban tewas Serangan 11 september.
Gerakan Terorisme Fundamentalis juga tidak pernah berkurang justru mengalami peningkatan di seluruh dunia, terutama di negara-negara berkembang dengan mayoritas penduduk muslim yang dominan. Munculnya narasi “Perang Melawan Islam oleh barat” , pemerintahan otoriter, ketimpangan sosial dan kemiskinan membuat tumbuh suburnya gerakan-gerakan terorisme baru. Ini dilihat dari terjadinya serangan teroris seperti Bom Bali 1 2002, Bom Madrid 2004, Bom London 2005 dan serangan Mumbai 2006. Semua ini terinspirasi dari serangan 11 september.
Di Indonesia sendiri, dampak dari War on terror dimulai dari suburnya Jemaah Islamiyah(JI). Gerakan ini mulai memfokuskan aktifitasnya menyerang fasilitas yang berkaitan dengan Amerika serikat dan aliansinya. Aksi Jamaah Islamiyah terus terjadi sebagai reaksi atas Amerika Serikat sejak 2001 hingga 2009.
Serangan 11 Sepetember merupakan penanda era baru, era dimana terorisme menjadi ancaman baru terhadap keamanan global. Era ini mengakhiri dominasi terorisme revolusioner kiri dan mulai memasuki era terorisme fundamentalis agama. Sslamophobia, anti-immigrant, white supremacy dan populernya gerakan politik sayap kanan mengalami peningkatan sebagai reaksi terorisme fundamentalis agama.Lebih jauhnya, war on terror berdampak kepada kemunculan kemiskinan, kesenjangan ekonomi, politik kekerasan dan terjadinya penindasaan bahkan memperparah situasi konflik.
Pemerintahan Amerika dibawah kepemimpinan Donald Trump juga tidak menunjukan tanda-tanda akan mengakhiri ini. Setelah 18 tahun di Afghanistan, Amerika menolak melakukan pembicaraan damai dengan Taliban di Camp David. Dampak serangan 11 september masih menghantui lebih dari peristiwa itu sendiri. Kita hanya bisa berharap semoga periode dari era terorisme fundamentalis agama segera berakhir. Konflik yang sedang terjadi akan menimbulkan sebuah pandangan Distopia dibandingkan Utopia dalam melihat masa depan yang akan datang. Tapi kita bisa berharap semoga akan datang sebuah kedamaian dimana semua pihak akan meletakkan senjata mereka dan berhenti bertempur seperti berakhirnya serangan 11 september. Walaupun nampaknya hal tersebut tidak akan terjadi tidak ada salahnya kita berdoa dan berharap kan?