AK telah terlanjur menghabisi nyawa suami dan anak tirinya minggu lalu dengan membayar empat orang sebesar 120 juta. Tak hanya membunuh, AK juga meminta bantuan KV yang ia sebut sebagai anaknya untuk membakar jasad tersebut setelah dihabisi di rumahnya sendiri. Kini ia mendekam di balik jeruji besi karena aksinya tersebut.
Seandainya Pupung Sadili, suaminya tak menolak permintaan AK menjual rumah tersebut, mungkin tak akan seperti ini. Suaminya bilang, ia tak punya hak atas rumah itu karena rumah itu akan diberikan kepada anak tirinya, Dana. AK menganggap itu tidak adil karena Dana sudah mendapatkan hak lebih ketika membangun anakmudabangkit.id bersama teman-temannya. Padahal AK perlu membayar hutang 10 milyar yang menjadi bebannya saat itu. Berkali-kali ia jatuh bangun karena usahanya tak pernah berhasil. Belum lagi biaya hidup dan kartu kredit yang menjeratnya untuk melepaskan kekecewaanya terhadap suaminya.
Tapi bukan, bukan karena rumah itu. AK lebih kecewa lagi karena suami yang dinikahi sejak 2011 itu ternyata menurutnya tidak mencintai AK dan anaknya seperti halnya ia mencintai Dana. AK harus tinggal di apartemen dan pergi dari rumah mewah itu demi Dana. Ia perlu melampiaskan dengan berbelanja, usaha dan melakukan banyak hal agar ia lupa hal itu.
Ah, bukannya itu karena ekspektasi AK yang salah? Menikahi duda beranak satu ternyata tidak semudah seperti yang AK bayangkan. Ia mengaku pertama kali bertemu suaminya itu dari sebuah aplikasi pertemanan dan kencan. Perempuan muda itu tak tertarik, namun Dana justru meminta AK menikahi ayahnya. 8 tahun setelah pernikahan, suaminya malah mengatakan ketiban sial karena menikahinya. Ibunya pernah meminta untuk meninggalkan suaminya itu daripada ia merasa tak nyaman dan sakit hati akan perilaku suaminya. Tapi AK bertahan karena cintanya, bukan?
Dari adegan sinetron yang AK tonton, istri membunuh suaminya dengan memasukan mobil ke dalam jurang. Setelah ia membakar dengan api kecil, rencananya ia akan mendorong mobil itu ke jurang. KV, anaknya membakar mobilnya dari dalam sehingga itu membuat KV terluka.
Sebelumnya, ia juga sempat dua kali berusaha membunuh suaminya melalui dukun, namun gagal. Kemudian ia meminta RD, asisten rumah tangganya untuk mencari eksekutor dengan senjata api, namun dananya kurang. RD pun kemudian menelepon MN dan A dengan iming-iming bayaran 200 juta dengan berawal memasukkan racun ke jus karena suami AK tiap hari meminum jus. AK menyiapkan dua jus untuk Dana dan Pupung yang sudah dicampur oleh 30 butir obat tidur. Setelah itu, MN dan A mendekap keduanya dengan kain beralkohol dan mereka pun tewas di waktu yang berbeda, Pupung malam hari dan Dana dini hari setelah diajak minum alkohol oleh KV.
Awalnya AK akan membakar jasad itu di mobil yang diletakkan di rumah tersebut dengan kain yang dilumuri minyak dan obat nyamuk. Namun MN tak tega dan mematikan obat nyamuk di garasi. Mobil yang berisi jasad Pupung dan Dana ditaruh di sebuah SPBU di Cirendeu. Sedangkan AK kembali ke apartemennya bersama KV, sementara MN dan S kembali ke Lampung. Ternyata obat nyamuk di kamar Dana tidak dimatikan oleh MN dan membakar kamar tersebut, tak lama, bisa dipadamkan oleh 4 mobil pemadam.
Selama di apartemen mereka memikirkan apa yang harus mereka lakukan selanjutnya. Akhirnya AK meminta KV membawa mobil berisi jasad ke Sukabumi dan mereka berhasil membakarnya di sana.