Enzo Allie Potret Remaja Saleh yang Cinta Tanah Air, Kok dipersoalkan?

Other

by Internship

Enzo Zens Allie (18) seorang remaja, WNI blasteran Indonesia - Prancis yang lolos jadi taruna Akademi Militer (Akmil) sedang jadi perbincangan. Salah satu sebabnya, ketika beredar video Enzo berbincang dengan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto. Mereka berbincang dengan bahasa Prancis.

Enzo yang kelahiran Bandung memang menguasai beberapa bahasa asing lain; Inggris, Jerman, Jepang, Arab hingga Italia. Masa kecilnya dihabiskan di Prancis, di tempat tinggal ayahnya. Saat ayahnya meninggal pada tahun 2012, Enzo dibawa ibunya pulang ke Indonesia, tinggal di Indonesia dan menjadi WNI.

Seiring sedang harum-harumnya nama Enzo, muncul isu miring. Enzo dianggap salah satu simpatisan ormas yang sudah dibubarkan pemerintah Indonesia, dianggap punya potensi radikal.  Penyababnya, beredar foto Enzo sedang naik gunung membawa bendera Tauhid, yang identik dengan kelompok yang sudah dibubarkan itu.

Polemik terjadi. Ada yang berargumen TNI kecolongan tapi ada juga yang mendukung Enzo tak terpapar paham radikal. Sebab, sejak kecil memang sudah bercita-cita jadi tentara.

Dilansir dari portal berita republika.co.id pihak TNI Angkatan Darat (AD) memastikan tarunanya, tetap melanjutkan pendidikan di Akmil, keputusan ini diambil setelah dilakukan indeks moderasi bernegara kepada Enzo.

"Kesimpulanya, Enzo dilihat dari indeks moderasi bernegara itu ternyata kalau dikonversi jadi persentase itu 84 persen atau nilainya di situ adalah 5,9 dari maksimal tujuh," ujar Kepala Staf TNI AD (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa.

Sosok Enzo mampu menjadi sosok inspiratif bagi kita khususnya anak muda yang cinta tanah air serta agama yang dianut. Memilki keinginan yang mulia di umurnya yang masih remaja: menjadi Prajurit TNI yang saleh.

Namun, hanya dengan sebuah foto Enzo saat naik gunung sambil memegang bendera bertuliskan kalimat tauhid, 'La illaha ilallah', jagat maya jadi heboh. Padahal, bagi Muslim, kalimat ini jadi pegangan dan lambang kesucian.

Menurut saya sendiri apa salahnya sebagai seorang Muslim yang taat mengibarkan panji-panji kebesaaran agamanya.

Apakah sebegitu gawat kalimat ini, sampai mengancam ideologi Pancasila? Apakah sudah besar kecurigaan atas kalimat ini?

Padahal, dulu para pejuang kemerdekaan juga banyak menggunakan kalimat ini untuk membakar semangat juang dan menggetarkan musuh-musuhnya.

 

 

Penulis: Fiqoh Abdullah

 

SUMBER FOTO: Instagram

 

Komentar

Tulis Komentar